Stalking ini cenderung dilakukan oleh Anda yang menyandang predikat “yang diputusin”. Kegiatan stalking ini memang begitu mengasyikan. Namun ada beberapa hal yang tidak Anda sadari bahwa stalking mantan itu merugikan diri Anda sendiri.
Kenapa? Yuk kita bahas.
Stalking mantan Menyakiti Diri Sendiri
Setiap kali Anda menemukan informasi bahwa si dia sudah bisa tersenyum, happy, sementara Anda masih menangisi hubungan Anda yang sudah kandas, apa yang Anda rasakan? Kesal, tidak terima, dan menghakimi mantan Anda tidak berperasaan bukan? Belum lagi jika di status dia bermunculan komentar-komentar perhatian atau bahkan foto bersama lawan jenis lain selain Anda, rasanya emosi Anda seperti Merapi yang hendak meletus saat itu juga. Stalking mantan itu seperti makan cabai. Nikmat memang, tapi Anda tidak sadar sedang menyakiti diri sendiri. Bedanya, pedas cabai ada manfaat bagus untuk kesehatan. Sedangkan pedas hati melihat mantan sama sekali tidak ada manfaatnya. Dengan menyakiti diri sendiri, cita-cita Anda untuk move on hanya berakhir sebagai wacana saja. Karena move on perlu hati yang happy, bukan hati yang masih tersakiti.
Memperburuk Image Anda Sendiri
Ini berlaku bagi Anda yang biasa update status berisi sumpah serapah, sindiran sebagai ungkapan kekesalan Anda melihat mantan Anda yang sudah move one lebih dahulu. Ada kepuasan tersendiri setelah merilis status kecaman tersebut. Tapi Anda tidak sadar orang lain membaca status Anda tersebut dan membuat penilaian tentang Anda berdasarkan apa yang mereka baca. Dan jelas, siapa pun tidak tertarik pada orang labil dengan emosi yang meledak-ledak tak terkendali.
Anda menjadi tidak peka
Tidak peka terhadap apa? Jelas terhadap lawan jenis yang sedang berusaha mendekati Anda. Sebab Anda lebih fokus menganalisis dan mengintai kondisi mantan Anda dibanding mendeteksi adanya usaha lawan jenis lainnya yang sedang berusaha mendekati Anda. Anda menutup sendiri peluang baik yang datang menghampiri Anda.
Anda Seperti Orang Sakit Jiwa
Kenyang mengintai setiap detil informasi mantan, penuh harapan membuat status sindiran dengan harapan dibaca oleh mantan, lega membuat status makian tentang mantan Anda yang seakan sudah melupakan Anda, senang melihat status mantan menyinggung sedikit tentang Anda, semangat meneror atau menyerang lawan jenis lain yang terlihat akrab dengan mantan Anda. Hei sadar, Anda seperti orang sakit jiwa! Dan seperti seorang anak kecil yang sedang mencari perhatian orang dewasa.
Anda Menjadi Mainan Bully
Bagaimana jika mantan Anda menyadari bahwa Anda rajin stalking status dan aktivitas dia? Memiliki boneka/mainan yang emosinya bisa kita buat sedih, marah, senang sesuka hati kita itu begitu mengasyikan. Dan boneka/mainan tersebut adalah Anda. Yang dia mainkan sendiri, atau bahkan bersama pasangan barunya.
So, mulai sekarang, berhentilah stalking mantan Anda. Ingatlah bahwa ada jiwa Anda yang sedang dirugikan dan tersakiti di balik pemuasan ego Anda dengan kegiatan stalking tersebut. Sayangi diri Anda, karena Anda begitu berharga.