Selama ini, Anda sudah terbiasa ngebayarin wanita ketika sedang nonton atau sekedar jalan, atau suka membelikan mereka hadiah-hadiah yang Anda tahu mereka inginkan. Anda pasti sering melihat bagaimana hal tersebut dilakukan dalam film atau cerita, bagaimana sang wanita tersentuh dengan kebaikan sang pria dan berpacaran dengannya.
Bukan cuma pria yang sudah terhipnotis untuk otomatis mengeluarkan kocek ngebayarin wanita, tapi pola itu juga sudah menjadi kebiasaan yang diharapkan wanita di mana-mana. Jika si pria tidak pernah memulai janji traktir, maka si wanita tidak akan malu-malu menagihnya, tentu dengan bibir yang tersenyum manis.
Sebenarnya mentraktir sana sini adalah cara jitu untuk menyampaikan pada wanita bahwa Anda tidak memiliki kepribadian yang berkualitas. Mengapa demikian?
Karena ketika Anda mentraktir, Anda sebenarnya membeli kesempatan dan waktu berinteraksi dengannya. Anda terus ngebayarin dan menambahkan intensitas, berharap dengan banyaknya kesempatan interaksi tersebut, dia mau mengenal Anda lebih dekat. Lalu entah bagaimana caranya (karena belum Anda pikirkan), dia akan tersentuh hingga akhirnya mau menjalani hubungan yang serius dan berkualitas dengan Anda.
Tapi coba renungkan: jika Anda memang berkualitas dan menyenangkan, apakah Anda perlu sampai membayar orang demi bersenang-senang dan menghabiskan waktu dengan Anda?
Penyakit dari manusia adalah ketika sudah mencapai posisi yang enak dan nyaman, dia akan berusaha mempertahankan hal tersebut sehingga menahan segala keinginan lain yang mungkin bisa merusak kenyamanan tersebut.
Bila dia sudah sudah mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan ketika statusnya hanya teman-saja, kenapa dia mau mengemban kewajiban pacaran tanpa benefit tambahan apapun? Coba renungkan dua respon berikut:
- “Jadi temen aja udah enak banget dibayarin kemana-mana, kalo kita jadian and trus entah gimana putus, ilang semua deh fasilitas beginian.”
- “Kalo dia gue jadiin pacar, pasti teman pria-pria lain yang suka ngebayarin gue bakalan berkurang dong… Soalnya mereka berhenti PDKT gue.”
Catat bahwa kedua hal ini tersebut muncul secara otomatis di alam bawah sadar wanita, terutama mereka yang tergolong wanita inflasi atau peternak friendzone sudah biasa dikelilingi oleh pria-pria supplier dan ngarep.
Jadi sekarang Anda tahu mengapa target Anda mau-mau saja ketika Anda mengajaknya nonton, makan, ice-skating, atau melakukan aktifitas lainnya dengan biaya yang keluar dari dompet Anda, namun menolak dengan manis saat Anda mengajaknya jadian. Bukan karena PHP, bukan.
Ada banyak wanita yang bersedia menghabiskan waktu dengan Anda hanya karena Anda sudah membayarnya untuk melakukan demikian. Dia menyukai traktiran Anda kok. Dia jelas menyukai pemberian Anda. Tapi kalau soal menyukai Anda atau bahkan menjalani kewajiban pacaran dengan Anda, nah itu lain cerita.
“Jalan-jalan, makan-minum, nonton, dan belanja aja udah seru, apalagi kalo ada yang ngebayarin. Kepuasan dobel! Gue cuman perlu nemenin dan jadi temen curhatnya, sambil dengerin jokes nya yang basi dan sedikit pura-pura ketawa. Sejauh logika gue sih ini negosiasi yang bagus.”
Anda memang berhasil mendekatinya, bro, tapi lihat sekeliling Anda ada berapa ratus pria lainnya yang mencapai level yang sama dengan melakukan taktik serupa. Jadi jangan harap apa yang sudah Anda lakukan itu bisa dianggap spesial atau membuatnya tergoda untuk memilih Anda dibandingkan segudang pria lainnya!
Jadi. Sudah berapa banyak uang yang Anda keluarkan tapi tidak menghasilkan apa-apa? Yuk berbagi di kolom komentar di bawah.