Sebelum Anda meneruskan membaca artikel ini, coba Anda flash back sebentar ke masa sewaktu Anda masih di bangku SMA atau kuliah. Saya yakin paling tidak Anda kenal dengan satu pria yang suka bergonta-ganti pasangan dan berulang kali menyakiti wanita, namun tetap saja semua wanita ngantri dan berebutan untuk jadi pacarnya. Malah mungkin beberapa wanita sampai bermusuhan dengan temannya sendiri hanya karena memperebutkan pria playboy ini.
Tidak peduli betapa buruknya omongan orang-orang tentang si pria playboy itu, tidak peduli betapa si pria playboy rangkul-rangkulan dengan wanita-wanita yang berbeda di depan mata mereka sendiri, the playboy always get the girls.
Sementara Anda si pria tulus dan baik hati hanya bisa kesal dan berpikir betapa bodohnya wanita-wanita tersebut.
Padahal mereka tahu pria itu adalah playboy yang suka mempermainkan wanita. Padahal mereka tahu kalau mereka sampai jadian dengan pria itu mereka akan patah hati. Padahal mereka tahu kalau si pria sama sekali tidak layak untuk mereka. Padahal kalau ditanya, mereka akan menjawab, “Gak mungkin gue mao sama playboy kayak gitu!”
Tapi tetap saja, apa yang mereka katakan di mulut lain dengan tindakan mereka.
Dan Anda hanya bisa bingung dan gak habis pikir, “Why?”
Kita tahu wanita memiliki pola berpikir yang sangat berbeda dengan pria. Dalam urusan romansa, perbedaan itu juga semakin nyata. Anda tidak bisa memakai pola pikir maskulin Anda untuk mengerti pandangan wanita tentang pria playboy.
Akibat indoktrinasi budaya yang salah selama ini dan sifat kompetitif serta ego maskulin yang absurd, hampir semua pria menginginkan wanita yang masih ‘perawan.’ Bukan saja perawan dalam hal seksual, namun juga perawan dalam hal romansa!
Tidak ada pria yang menginginkan wanita yang sudah berpacaran 20 kali sebelumnya. Pria merasa bangga apabila dia menjadi pencetak score pertama mendahului pria-pria lainnya. Pria tidak suka apabila mendapat kesempatan belakangan dan sisa-sisa dari pria lain. Pria menginginkan wanita yang polos, murni dan belum terjamah oleh pria-pria lain. Kalaupun itu susah didapat, paling tidak pria lebih suka apabila pasangannya memiliki score pacaran di bawah dia.
Pathetic, but it’s true.
Tapi hal yang sama tidak berlaku untuk wanita. Justru yang terjadi adalah kebalikannya. Wanita justru tertarik pada pria playboy yang sering bergonta-ganti pasangan karena itu membuktikan bahwa si pria adalah pria yang sudah teruji kualitasnya.
Di mata wanita, pria playboy adalah barang bagus yang dicari-cari semua orang. Terbukti dengan banyaknya jumlah wanita yang jadi pasangannya. Kalau dia tidak berkualitas, tidak mungkin wanita-wanita lain tertarik padanya.
Pria playboy jelas bukan pria kesepian yang kerjaannya hanya maen game online dan mencari wanita lewat Facebook. Dia adalah pria yang mampu memberikan apa yang diinginkan wanita-wanita. Dia adalah pria yang laku berat. High demand.
Dan wanita menyadari hal ini sepenuhnya.
Wanita akan merasa bangga apabila dia berhasil menggaet seorang playboy. Karena apabila pria playboy mendekati seorang wanita, maka si wanita akan merasa tersanjung. “Kok bisa sih dia mau sama gue, padahal dia kan bisa dapetin wanita mana aja yang dia mau.”
Tentu saja wanita akan menyangkal semua itu apabila Anda bertanya padanya, karena logika dia juga menyetujui bahwa pria playboy sebenarnya bukan pasangan yang tepat untuk sebuah hubungan yang sehat.
Tapi kita tahu bahwa apa yang wanita PIKIR dia inginkan berbeda dari apa yang SEBENARNYA dia membuat mereka tertarik.
Lalu apa yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan romance Anda setelah Anda mengetahui hal ini?