Bila Anda sudah membaca tentang tips mendekati wanita yang lebih tua, Anda mungkin bertanya-tanya kenapa sejumlah pria lebih tertarik pada wanita yang lebih tua. Istilah ilmiah mengenai fenomena ini adalah Oedipus Complex. Contoh nyatanya bisa Anda lihat pada sosok Raffi Ahmad.
Anda bisa berkilah “Padahal body gue jauh lebih ok daripada dia, kulitnya juga udah mulai kendur. Tapi kenapa cowok lebih tertarik sama wanita yang lebih tua itu daripada gue?” Pastinya kita semua bisa dengan mudah menebak alasannya karena mereka lebih dewasa dibanding wanita lain. Memang apa sih pesona wanita yang kalian ejek “Tua, kendur, dan tidak menarik” itu?
- Wanita yang lebih dewasa tahu betul bahwa mereka selalu berada dalam kepastian dan mengendalikan kepastian. Mereka tidak butuh validasi ala “Mau ga kamu jadi pacar aku?” bunga & hadiah, tempat romantis, dan segunung pembuktian status hubungan. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan sangat butuh dan sibuk mempertanyakan kapan mereka ditembak, kalau belum ditembak berarti belum jadian. Bahkan deklarasi status masih lebih penting daripada kualitas pasangannya dan menikmati proses PDKT-nya.
- Wanita yang lebih dewasa tahu bagaimana menyampaikan keinginan mereka secara dewasa dan lugas. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan masih berkutat dengan kode, petunjuk, ngambek, dan berbagai isyarat lainnya, bahkan jika perlu bertengkar dulu untuk menyampaikan maksud keinginannya.
- Wanita yang lebih dewasa sadar bahwa PDKT perlu kerjasama kedua belah pihak, sehingga mereka berinisiatif untuk jadi kooperatif. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan merasa biaya makan-nonton-transport harus ditanggung pria, memberinya ujian berlapis, dan mempersulit kelancaran PDKT demi alasan yang tidak masuk akal.
- Wanita yang lebih dewasa sadar bahwa mereka harus berinisiatif aktif untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan lebih musingin image takut ini, takut itu, takut dibilang murahan dan agresif jika mengajak jalan ataupun menghubungi duluan.
- Wanita yang lebih dewasa mau mengakui kesalahan dan meminta maaf jika mereka bersalah. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan sebisa mungkin mencari dengan jeli kesalahan pasangan lalu memutarbalikkan keadaan supaya menjadi pihak yang tidak bersalah. Dalam dunia psikologi, istilah ini disebut blame game, di mana pihak yang dirugikan malah meminta maaf.
- Wanita yang lebih dewasa mampu diajak berdiskusi secara dewasa ketika menyelesaikan masalah. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan lebih sibuk menentukan siapa yang salah ketimbang mencari solusi. Kata “menentukan siapa yang salah” secara dalam berarti menentukan kenapa semuanya adalah salah pria. Pria selingkuh? Salah pria, kenapa nggak setia. Wanita selingkuh? Salah pria, kenapa nggak bisa jaga.
- Wanita yang lebih dewasa tahu bahwa jika ingin menyelesaikan masalah, jawabannya adalah diskusi. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan merasa update status galau, memaki dan mengkritik pasangan di sosial media sudah menandakan permasalahannya dibahas. Sambil berharap ungkapannya itu dibaca oleh pasangan, sadar, lalu menghampirinya untuk memohon maaf dan memperbaiki keadaan.
- Wanita yang lebih dewasa mampu memanjakan, mengerti dan mengapresiasi usaha dan prestasi pasangannya. Ini sosok keibuan yang membuat pria merasa nyaman dan menemukan sosok ibunya pada diri wanita tersebut. Sedangkan perempuan yang masih kekanakan rewel meminta untuk dimanjakan tapi tidak mampu memanjakan, mau dimengerti tapi sulit mengerti, merasa usaha pasangan memang sebuah kewajiban dan rutinitas sehingga apresiasi bisa dikesampingkan. Dalam kata lain, dia menemukan sosok adiknya yang menjengkelkan dalam dirinya.
Nah ladies, coba cek diri Anda. Kalo Anda sendiri punya pesona wanita dewasa atau masih kekanak-kanakan?
Satu hal yang pasti, jika seorang pria dewasa mencintai seorang perempuan yang kekanak-kanakan dalam hidupnya, hal itu hanya terjadi karena istrinya yang dewasa melahirkan seorang anak perempuan. Bukan karena dia mencintai Anda.