Saat mencintai seseorang atau menjalin sebuah hubungan, terselip perasaan takut dan khawatir jika wanita yang sulit kamu dapatkan itu berpaling dengan pria lain atau hubungan hancur berantakan karena sebuah sebab. Kamu jadi takut kehilangan, takut dikecewakan—apalagi jika selama ini kamu selalu tahu bagaimana rasanya dikecewakan sehingga tau bagaimana menjadi orang yang terbuang. Kamu mati-matian menjaga hubungan dan pasangan kamu. Hati-hati dalam bersikap, berbicara, dan memperlakukan pasangan kamu. Kamu nggak akan membiarkan kesalahan sekecil debu muncul dari dirimu. Takut jika itu menjadi alasan pasangan meninggalkanmu. Menurut kamu, wajar tidak seperti itu? Jelas jawabannya tidak.
Semakin banyak ketakutan muncul dalam hatimu—seperti ketakutan saat pasangan flirting dengan pria lain atau masih berhubungan dengan mantan—semakin dekat kamu dengan perpisahan. Wajar, pasalnya, siapa sih yang tahan dengan sosok paranoid, curigaan, dan nggak ada kepercayaan diri. Karena ketakutan hanya bentuk ketidakpercayaan diri kamu sendiri, Guys. Kamu nggak percaya diri bahwa dirimu patut dicintai oleh pasangan kamu. Kamu merasa nggak percaya diri dengan kelebihan kamu, merasa wajar jika pasangan meninggalkanmu. Semakin kamu menamankan rasa takut di benakmu, semakin nggak masuk akal hal-hal yang bisa membuat kamu ketakutan atau paranoid. Seperti halnya di bawah ini.
Ambillah sebuah situasi di mana, pasangan kamu lebih senang berkumpul dengan teman-teman wanitanya. Awalnya kamu nggak begitu keberatan jika wanitamu hampir setiap malam di akhir pekan pergi ke bar atau sebuah tempat hangout. Hingga suatu hari pasangan kamu mengatakan sedang punya misi untuk mencarikan Wina (anggap saja nama temannya) seorang pasangan. Makanya, dia bersama dengan teman wanitanya yang lain senang sekali pergi ke tempat umum, berkenalan dengan beberapa pria, dan comblangin ke Wina. Bagi wanitamu itu hanya murni bersenang-senang. Namun, bagi kamu yang diliputi rasa ketakutan, menganggap “permainan” seperti itu sangat konyol. Kamu takut jika pasangan kamu akan terlibat nantinya. Akan mencari pria lain. Atau… jangan-jangan memang benar, jika pasangan kamu bertemu dengan pria lain tetapi menggunakan alasan bertemu dengan teman wanitanya? Hmmm…
Kamu mungkin bertanya, kenapa pasangan kamu senang sekali menghabiskan waktu bersama teman-temannya bahkan nggak jarang membatalkan janji dengan kamu. Jawabannya sangat sederhana. Pasangan kamu pasti akan jauh lebih bisa “waras” saat dengan teman-temannya. Bagi dia, posisi kamu dalam hidupnya kalah penting dibandingkan sahabat-sahabatnya. Lagi pula, menghabiskan banyak waktu bersama sahabat, bukan sebuah masalah, kan? Bagi dia mengolah social circle-nya lebih penting karena waktu dia untuk kamu selama 5 hari sudah lebih dari cukup.
Jadi, apa yang harus kamu lakukan? Sangat jelas, kan? Jika dia bisa senang-senang menghabiskan banyak waktu dengan teman wanitanya, kenapa kamu nggak bisa lakukan hal yang sama? Daripada menghabiskan banyak waktu untuk curiga, ketakutan, dan memikirkan apa yang pasangan kamu lakukan di luar sana, mending kamu telepon teman dan buat agenda untuk pergi ke bar, hangout sambil nonton bola, atau main games. Ini penting, biar kamu sadar bahwa kamu punya dunia lain selain saat bersama pasangan kamu. Selama dia selalu bilang saat pergi dan masih mengundang kamu saat ada double date, sepertinya nggak ada hal yang harus kamu takutkan.