Kalau Dia Tertawa Itu Tanda Dia Tertarik dan Cinta?

Home Articles Kalau Dia Tertawa Itu Tanda Dia Tertarik dan Cinta?
Share the knowledge!

Banyak yang beranggapan bahwa jika berhasil membuat gebetan tertawa sudah pasti itu tanda bahwa dia juga tertarik dan jatuh cinta. Padahal tertawa dan ketertarikan itu ada banyak jenisnya. Bisa saja dia tertawa agar tidak mengecewakan Anda yang susah payah membuat joke tapi garing, bisa saja karena dia ingin mencairkan suasana kaku, bisa saja karena ada sesuatu yang menggelitik telapak kakinya, dan jenis-jenis tertawa lain yang tidak ada hubungannya dengan tanda dia tertarik dan jatuh cinta. Jadi jangan menipu diri sendiri dengan anggapan kalau gebetan tertawa atau terhibur karena Anda berarti dia tertarik pada Anda.

Barangkali dia tertawa karena memang tertarik pada Anda, tapi itu bukan berarti dia tertarik karena cinta. Misalnya Anda tertarik dengan kelucuan Jennifer Anniston dalam berbagai filmnya, tapi tidak pernah sedikit pun ingin atau membayangkan dia sebagai pasangan. Atau lihat beberapa standup comedian yang lucu sehingga Anda tertarik untuk mencari videonya lebih banyak di Youtube, tapi tetap tidak ingin menjadikannya pasangan.

Kalau contoh itu belum cukup, coba lihat teman-teman wanita Anda yang sering bertingkah lucu dan menghibur. Anda memang tertawa saat bersama mereka dan tertarik pada mereka semua, tapi apa Anda sampai jatuh cinta dan menganggap mereka semua adalah calon pasangan potensial? Kemungkinan besar tidak.

Ini tidak ada hubungannya apakah Anda adalah wanita atau pria karena mekanisme ketertarikannya sama! Untuk membuat seseorang tertarik sampai jatuh cinta, Anda harus memahami logika pertumbuhan cinta terlebih dahulu. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa baca artikel di bawah.

Baca juga:
Memahami Logika Pertumbuhan Cinta

Ketertarikan manusia ada banyak jenis dan tingkatannya. Hanya karena tertarik, tidak berarti itu jalur menuju jatuh cinta. Bisa jadi hanya tertarik sebagai teman biasa, sahabat, atau malah dianggap saudara. Sama seperti kenyamanan tidak berarti cinta (ingat friendzone), ketertarikan tidak berarti suka/ingin/cinta.

Balik lagi spesifik ke soal lucu/terhibur, ya itu menarik, tapi lemah, apalagi kalau Anda menjadikan diri Anda sebagai obyek derita lucu-lucuan. Semakin besar persentase Anda disingkirkan dari calon pasangan potensial.

Gambaran stereotipnya adalah badut. Orang yang tipikal menghibur dan melucu dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran/obyek hiburan. Coba bayangkan deh, maukah Anda punya pasangan seorang badut? Asik kok, banyak tertawa, selalu meriah, banyak gaya, dan sebagainya. Bisa Anda bayangkan?

Kebanyakan kita happy, enjoy, tertarik dengan orang yang lucu dan menghibur seperti badut, bahkan ingin akrab seperti teman dekat, tapi ya sudah berhenti di situ. Kalau ingin mencari pasangan potensial, Anda kemungkinan besar tidak akan mencari orang yang suka membadut seperti itu. 

Kenapa?

Ketertarikan karena lucu dan terhibur itu seringkali tidak cukup untuk memicu gairah seksual, padahal gairah itu yang diperlukan untuk jatuh cinta. Menjelek-jelekkan diri, membuat diri sebagai bahan tertawan, dan melemah-lemahkan diri di hadapan gebetan agar dia tertawa jelas akan mematikan gairah itu secara instan!

Agar seseorang jatuh cinta, Anda perlu menciptakan ketegangan dan gesekan yang nyaman. Ini bisa Anda ciptakan dengan berani bersikap usil dan bandel ke gebetan, berpenampilan sebaik mungkin saat bertemu dengannya, berani menjadikannya bahan bercanda, seru mengobrol dengannya, dan sebagainya. Nah, jika Anda hanya bermodal lucu-lucuan apalagi menjadikan diri Anda sebagai obyek tertawaan, maka itu cuma bikin nyaman saja! Tidak sampai membuat jantungnya berdebar-debar saat bertemu Anda.

Baca juga:
Cara Ampuh Bikin Wanita Tertarik Lewat Cerita

Makanya kalau Anda sering menghibur dan melucu seperti badut, Anda seringkali disukai sebagai teman baik saja atau malah dianggap sebagai kakak-adik. Tidak lebih dari itu.

Dibandingkan bersikap seperti badut, Anda bisa mengambil banyak pelajaran dari para standup comedian. Walau ada yang menjadikan diri sebagai obyek derita, biasanya itu cuma bagian kecil dari topiknya. Mereka tidak terus menerus menjadikan diri sendiri sebagai bahan tertawaan.

Standup comedian menghibur dan melucu dengan agresif, menjadikan orang lain sebagai target derita lucu-lucuan, sedangkan dirinya hanya pengamat yang bercerita ulang. Saat bercerita, seorang comic membangun ketegangan dan gesekan di topik tersebut dengan memicu rasa aneh, tidak nyaman, tegang, tersinggung, dan sebagainya.

Setelah ketegangan/gesekan yang intens, baru dia pecahkan dengan twist dan punchline, sehingga kita semua menertawakan si obyek derita, bukan menertawakan dia. Kalaupun kebetulan obyek lucu atau derita adalah dirinya sendiri, dia bercerita ulang sebagai orang yang sudah tidak seperti itu lagi. Jadi menertawakan masa lalunya saja.

Jauh berbeda dengan modus operandi badut yang merendahkan dan menertawakan dirinya di masa kini dengan cara bercerita betapa sialnya menjadi dirinya yang sekarang. Sama-sama lucu, tapi feel-nya beda.

Comic mem-bully orang lain, badut mem-bully diri sendiri. Yang pertama ada ketegangan dan gesekan yang berakhir nyaman, yang kedua cuma nyaman saja tanpa ada perasaan tegang, penasaran, dan takjub sama sekali.

Agresivitas comic itu juga yang membuatnya terasa sehat, kuat, dominan, dan cerdas. Indikator-indikator itu yang bisa membangkitkan gairah cinta karena seorang comic merekonstruksi derita dan tragedi menjadi makhluk baru yang terasa indah, lucu, menggelitik, seperti burung phoenix bangkit dari abu. Makanya standup comedian itu cenderung terasa sebagai sosok pemenang yang dikagumi, sementara badut adalah pihak kalah yang cuma disukai dan ditertawakan.

Jadi sekarang Anda bisa mengerti bahwa ada banyak dimensi tentang ketertarikan sebagai mana ada banyak dimensi tentang kelucuan/hiburan: menghibur dan melucu tidak serta merta bikin demen/cinta!

Lebih detail tentang humor yang mampu menarik wanita sampai jatuh cinta sudah dijelaskan di kelas HSOT (Hitman System Online Training), mulai dari prinsip psikologis sampai bagaimana menyampaikannya secara nackal, tegang, dan menciptakan gesekan. Dapatkan kelas HSOT lewat LINK di bawah:

HITMAN SYSTEM ONLINE TRAINING

Jadi selamat membaca ulang dari awal, berpikir ulang, dan mengoreksi paradigma lama Anda tentang membuat gebetan tertawa/terhibur!

Share the knowledge!