Kenapa Terkena Ghosting Sangat Menyakitkan?

Home Articles Kenapa Terkena Ghosting Sangat Menyakitkan?
Share the knowledge!

Lawan dari cinta bukan benci, tapi ketidakpedulian. Ghosting adalah bentuk ketidakpedulian karena ketika Anda meyakini seseorang peduli dengan Anda (baik itu teman atau seseorang yang Anda kencani) tiba-tiba dia menghilang dari tanpa penjelasan sama sekali. Nomornya diganti tanpa pemberitahuan, chatting Anda tidak pernah dibalas lagi, telepon Anda tidak pernah diangkat, dan tidak ada pertemuan lagi. Anda jadi bertanya-tanya kenapa dia yang melakukan ghosting? Lalu kenapa ghosting itu sangat menyakitkan?

Silakan duduk senyaman mungkin agar Anda mudah mencerna isi artikel hari ini.

Apa Yang Membuat Orang Melakukan Ghosting?

Jawabannya adalah karena dia sudah tidak tertarik atau merasa tidak punya kepentingan lagi dengan Anda. Ketidaktertarikan itu bisa disebabkan karena dia menemukan orang yang lebih baik dari Anda, ada masalah besar dalam hubungan yang dia pendam sejak lama, Anda punya kekurangan yang tidak disukainya, dan sebagainya. Lalu daripada repot-repot menjelaskan masalahnya ke Anda, dia memilih pergi begitu saja.

Opsi ghosting diambil karena dia khawatir dengan konsekuensi yang terjadi jika dia membicarakannya ke Anda: bisa karena khawatir nama baiknya terancam, drama-drama yang bakal terjadi, membuat Anda marah besar, dan akibat-akibat buruk lainnya. Opsi ghosting dilihat sebagai langkah ternyaman dan tercepat karena cukup dengan tidak menghubungi Anda lagi, maka dia pun terbebas dari Anda.

Baca juga:
Apa Benar Masalah Hubungan Suka Muncul Tiba-Tiba?

Kenapa Ghosting Terasa Sangat Menyakitkan?

Ketika orang yang setiap hari menanyakan kabar Anda, memanjakan Anda, dan memberikan perhatian-perhatian khusus tiba-tiba berhenti menghubungi dan tidak bisa dihubungi, otak Anda langsung menangkap ada yang sesuatu yang tidak beres terjadi.

“Ada masalah apa ini?” pikir Anda. Otak Anda melahirkan seribu kemungkinan penyebab dia menghilang. Bisa jadi dia mengalami kecelakaan dan meninggal, bisa jadi dia melakukan kejahatan dan mengganti nomornya agar tidak dikejar polisi, bisa jadi dia menikah dengan orang lain tanpa sepengetahuan Anda, bisa jadi dia sedang menjalin hubungan dengan orang lain, bisa jadi ini, bisa jadi itu.

Ini yang membuat ghosting terasa sangat menyakitkan. Pikiran-pikiran negatif itu mengembara ke mana-mana dan membuat Anda kebingungan selama berhari-hari. Jika tidak ditangani segera, Anda bisa jatuh depresi dan ini membahayakan mental sekaligus tubuh Anda. Anda bisa gampang marah dan melontarkan kemarahan itu ke media sosial atau orang-orang terdekat Anda, Anda mudah sedih kalau lewat di tempat favourit bersama pasangan atau melihat benda-benda milik pasangan yang tertinggal, dan sebagainya. Hidup Anda jadi kelabu dan sulit menggapai kebahagiaan.

Jika orang itu adalah gebetan yang baru Anda kenal dalam waktu seminggu atau dua minggu, barangkali rasa sakitnya tidak terlalu terasa karena kalian belum banyak berinvestasi dan masih di tahap perkenalan. Namun, jika itu adalah pasangan Anda yang mana kalian sudah saling berinvestasi waktu, tenaga, dan perhatian selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, maka tindakan ghosting bisa menorehkan luka dalam di perasaan Anda. Semakin banyak investasi yang Anda berikan ke pasangan, semakin sakit pula perasaan Anda ketika dia menghilang.

Bukan salah Anda memberikan banyak investasi dalam hubungan, justru itu adalah hal terpenting untuk menjaga hubungan tetap berjalan. Namun, lihat lagi tindakan pasangan. Apakah dia menginvestasikan waktu, tenaga, biaya, dan perhatian yang sama besarnya seperti Anda? Jika tidak, maka ada kemungkinan pasangan Anda sudah tidak tertarik menjalin hubungan dengan Anda atau ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya. Besar kemungkinannya melakukan ghosting di masa depan kalau Anda tidak segera menanyakan masalahnya dari sekarang.

Baca juga:
Bagaimana Cara Move On Paling Mudah dan Sederhana?

Apa Yang Harus Anda Lakukan Ketika Terkena Ghosting?

Orang yang melakukan ghosting menunjukkan bahwa dia tidak siap berhubungan secara dewasa dengan Anda. Dia lebih memilih kabur begitu saja seperti anak-anak ketika ada masalah dan ini bukan tipe orang yang Anda inginkan untuk dijadikan pasangan ideal.

Jangan repot-repot menghubungi dia lagi setelah Anda sulit menghubunginya selama berhari-hari. Anda tidak perlu mengetahui penyebabnya karena itu adalah hal percuma. Kalau pun Anda tahu penyebabnya menghilang, itu tidak membuatnya balik ke pelukan Anda lagi. Dia sudah tidak tertarik menjalani hubungan dengan Anda dan itu yang harus Anda terima.

Jika Anda marah dan sedih, ceritakan kegundahan Anda ke sahabat terdekat. Silakan menangis sebanyak-banyaknya sampai hati Anda jadi jauh lebih lega. Ini adalah langkah yang baik dan menyehatkan untuk move on. Jangan mengutarakan kemarahan Anda di media sosial karena itu malah membuat orang lain yang tidak ada hubungannya dengan Anda jadi tahu masalah pribadi Anda. Anda akan menjadi bahan gosip orang-orang di sekitar Anda; di kantor, kampus, tetangga, atau keluarga Anda. Tidak menutup kemungkinan Anda jadi bahan gosip satu negara kalau ternyata kemarahan Anda menjadi trending di media sosial. Apa Anda ingin masalah pribadi Anda diketahui satu negara? Tentu saja tidak. Hati Anda yang sakit perlu diobati, bukannya diumbar ke mana-mana.

Baca juga:
3 Cara Mengobati Hati Di Hari Pertama Putus Cinta

Bila Anda ingin mengobati patah hati itu secepat mungkin, maka Anda bisa mempraktikan langkah-langkah di ebook Move On Dalam 30 Hari yang ditulis oleh Lex DePraxis. Sesuai nama ebook-nya, Anda bisa move on dari mantan hanya dalam waktu tiga puluh hari jika benar-benar menerapkan isi ebook tersebut.

Anda bisa mendapatkan ebook tersebut lewat LINK di bawah:

MOVE ON DALAM 30 HARI

Jika Anda berniat ghosting, ingatlah bahwa itu bukanlah cara yang bagus untuk memperlakukan orang yang Anda hormati. Itu adalah tindakan pasif-agresif; melindungi diri dengan mengorbankan perasaan orang lain. Memang tidak mudah menjelaskan kepada seseorang mengapa Anda tidak tertarik, tetapi penjelasan singkat jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

Kalau pun Anda memang ingin menutup hubungan, menjelaskannya secara terbuka ke pasangan juga baik untuk Anda: mengungkapkan perasaan Anda dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi pengalaman subjektif stres Anda. Anda jauh lebih bebas dan tidak dihantui rasa bersalah karena meninggalkan pasangan begitu saja tanpa kabar.

Memang ribet ya? Tapi begitulah cara dewasa dalam menyikapi masalah hubungan.

Share the knowledge!