3 Cara Kendalikan Masalah dan Konflik dalam Relationship

Home Articles 3 Cara Kendalikan Masalah dan Konflik dalam Relationship
Share the knowledge!

Seringkali sebuah hubungan harus berakhir hanya karena masing-masing kurang bisa mengendalikan emosi dan ego. Terlebih ketika kamu dan pasangan sama-sama sedang memiliki masalah pribadi dan membawanya dalam hubungan. Alhasil, salah satu pihak bertengkar karena merasa pasangannya nggak bisa membantu dan malah memperkeruh suasana.

Lalu, bagaimana cara mengendalikannya?

Sadari Bahwa Cara Berpikir Kalian Kerbeda

158449-162587Menurut Allan dan Barbara Pease dalam bukunya Why Men Don’t Listen and Woman Can’t Read Maps, pria dapat mengindeks masalahnya dalam kepalanya dan menahannya di sana, sedangkan wanita mengaduk-aduk masalahnya. Otak pria terbagi-bagi dan memiliki kemampuan untuk memisahkan dan menyimpan informasi. Pada akhir hari yang penuh masalah, otak pria yang mono-tracking dapat menyimpan semua masalah tersebut. Otak wanita nggak menyimpan masalah seperti itu. Masalah wanita terus berputar dan berputar di dalam kepalanya. Satu-satunya cara wanita melepaskannya adalah membicarakan masalah tersebut untuk mengungkapkannya. Tujuannya untuk melepaskan ganjalan hatinya, bukan untuk mencari kesimpulan atau penyelesaian.

Samakan Persepsi

Dalam menghadapi setiap konflik/masalah dalam hubungan, samakan persepsi bahwa setiap konflik/masalah yang datang adalah pembelajaran kita untuk bisa lebih saling memahami, lebih mengerti, lebih dewasa dalam bersikap dan berpikir, serta lebih bisa kontrol emosi. Bukan untuk merusak hubungan. Kalau perlu, buatlah komitmen untuk kalian berdua. Dengan begitu, kalian nggak akan berpisah hanya karena bertengkar atau bermasalah.

Kerjasama

Pesan untuk pria : saat pasanganmu bermasalah, cukup beri perhatian padanya dan dengarkan keluh kesahnya. Setelah selesai bercerita, tanyakan apakah dia butuh solusi darimu. Kalau jawabannya iya, berikanlah solusi sesuai dengan masalahnya. Tapi jika tidak, cukup akhiri sesi curhat dengan sebuah pelukan dan kecupan.

Pesan untuk wanita : nggak perlu menekan dan mengejarnya untuk bercerita saat pasanganmu bermasalah. Karena justru akan membuatnya makin tertekan. Beri dia waktu sejenak untuk sendiri. Ajak dia bersenang-senang, atau buatlah kejutan dengan masakanmu. Dia pasti membagi ceritanya padamu setelah dia siap. Kalau pun dia nggak bercerita, yang penting kamu sudah membuatnya tersenyum kembali.

Jika sudah begitu, apakah kalian rela kebahagiaan hilang hanya karena sebuah masalah? Be wise!

Share the knowledge!