4 Cara Mengakhiri Hubungan Dengan Benar

Home Articles 4 Cara Mengakhiri Hubungan Dengan Benar
Share the knowledge!

Ada banyak cara memutuskan hubungan dengan pasangan, tapi hanya sedikit sekali yang berani menghadapinya. Banyak orang lebih memilih untuk mengabaikan masalah atau lari menunda segalanya. Jika hubungan sudah tidak bisa diperbaiki, lebih baik mengakhirinya daripada terus menyakiti satu sama lain. Jika Anda merasa tidak bahagia dalam suatu hubungan, untuk apa mempertahankannya?

Ada berbagai cara untuk berpisah, ada yang mudah dan ada yang sulit. Yang mudah contohnya kirimkan saja sms “kita putus” seperti anak SMP. Yang sulit misalnya hari ini bilang kita putus, tapi sampai enam bulan kemudian masih datang ke rumahnya dan bersikap seperti pacar. Jika Anda tidak tahu bagaimana caranya mengakhiri hubungan dengan baik dan diplomatis, bukannya beranjak maju dan mengakhiri dengan baik, Anda bisa jadi malah lebih menyakiti. Berikut adalah beberapa caranya:

1. Bicarakan Padanya Tentang Kondisi Hubungan Kalian

Sebagai pasangan sudah seharusnya kalian mengkomunikasikan kondisi hubungan kalian dengan jelas. Apa yang selama ini Anda rasakan, seharusnya tidak ada yang dipendam dan disimpan-simpan. Bukannya langsung memutuskan hubungan tanpa adanya pembicaraan. Dan komunikasi blak-blakan antar pasangan seharusnya terjadi selama hubungan kalian, bukan di akhir hubungan kalian.

Bila saat putus Anda bisa berkata, “Sebenarnya selama ini gue ngerasa…” itu menunjukan kegagalan Anda bekerjasama. Itu artinya Anda juga ikut salah merusak hubungan ini karena Anda tidak mampu mengkomunikasikan apa yang Anda rasakan sampai akhirnya sudah terlambat.

2. Tanya Pendapatnya dan Minta Kontribusinya

Sebelum putus dengan pasangan Anda, bicarakan dulu hal ini dengannya. Tanya pendapatnya secara halus, jangan terbawa emosi. Tanyakan apa solusi yang bisa dia tawarkan dan sampaikan bahwa bila tidak ada solusi, kalian lebih baik berpisah. Ingat kalian sedang mencari solusi, bukan mencari siapa yang salah. Karena tentu saja Anda menginginkan hubungan bahagia antara dua orang yang setara kan, bukan hubungan dingin antara hakim dan terdakwa.

3. Beri Kesempatan Terakhir Padanya

Jika pasangan Anda tidak bisa menerima keputusan berpisah dan mencoba memberikan solusi, Anda bisa memberikan waktu dengan batas yang jelas untuk mencoba kembali. Misalnya satu minggu atau satu bulan, jangan terlalu lama misalnya 6 bulan. Berikan batas yang tegas. Jika tidak ada perubahan, maka jelas itu artinya tidak ada perbaikan yang bisa dilakukan dalam hubungan kalian. Bila dia merubah sikapnya hanya dalam masa percobaan saja, maka putuskan hubungan kalian tanpa kesempatan berikutnya. Anda sudah memberi kesempatan terakhir, namun dia menyia-nyiakannya. Dia tidak menghormati kesempatan Anda.

Ada juga kasus-kasus tertentu yang tidak bisa diberi kesempatan kedua tergantung dengan prinsip Anda sendiri. Contoh, Anda berprinsip tidak ingin punya pasangan yang suka mabuk, lalu setelah pacaran beberapa minggu Anda menemukan bahwa dia ternyata suka mabuk. Anda berhak untuk memutuskan tanpa memberi kesempatan kedua. Contoh kasus-kasus lain yang biasanya tidak mendapat kesempatan kedua misalnya selingkuh, membatalkan janji berkali-kali, mencuri, tindakan kriminal, dll. Tergantung prinsip Anda mencintai dan menghargai diri sendiri. Karena ada juga yang pasangannya sudah terbukti selingkuh berkali-kali namun  masih diberi kesempatan…

4. Tegas dan Konsisten Dengan Keputusan Anda

Tegas dengan keputusan Anda bukan berarti Anda kejam, tegas dengan keputusan Anda berarti Anda menghormati dan menghargai diri Anda.

Ada dua bagian dari ketegasan setelah berpisah. Yang pertama adalah menyatakan dengan tegas bahwa hubungan kalian sudah berakhir. Karena ada banyak pasangan yang bingung sebenarnya masih berhubungan atau tidak. Ada juga pasangan yang putus sepihak, alias pasangannya tidak tahu bahwa dia sudah diputuskan. Ada juga pasangan yang inginnya putus, tapi berkata “break dulu”. Break adalah lelucon relationship era modern yang diciptakan oleh anak kecil tapi entah kenapa dipraktekkan orang dewasa.

Bagian yang kedua adalah tegas bersikap bahwa hubungan kalian sudah berakhir. Karena ada banyak pasangan yang sudah jelas-jelas berpisah, namun masih bersikap seperti masih berpasangan. Masih menjalankan rutinitas pacaran, masih berhubungan seperti pacaran, dll. Melakukan hal ini membuat kalian sulit untuk move on dan beranjak maju. Lebih parahnya lagi, salah satu dari kalian bisa menganggap bahwa kalian tidak benar-benar putus dan menganggap remeh keputusan Anda.  Maka, jadilah tegas.

Nah bila sudah berpisah, saatnya untuk move on dengan artikel-artikel di kategori move on. Sayangi diri kamu dan pilihlah pasangan yang terbaik.

Share the knowledge!