Sebagai sahabat yang baik, tentu kita mau membantu masalah sahabat. Apalagi, jika kamu punya sahabat yang hubungan dengan sang pacar mulai terasa nggak sehat. Mulai dari keributan yang hampir setiap hari terjadi, hingga kamu pernah melihat langsung saat pacarnya sahabat mulai bermain fisik ke sahabat kamu.
Namun, sebagai sahabat yang baik tentu nggak semudah itu ikut campur urusan orang lain—meskpiun itu sahabatnya sendiri. Bukannya bosan dicurhati tiap masalah yang ada. Bukannya merasa keganggu dihubungi tengah malam hanya untuk cerita, tapi kamu nggak setega itu membiarkan sahabat kamu masuk ke dalam hubungan yang tersiksa buatnya. Kamu mulai gerah dan kasian melihat air mata yang kamu lihat/kamu dengar setiap harinya. Dan niat kamu ingin menyadarkan sahabat agar nggak meneruskan hubungan yang menyiksa dirinya.
Sayangnya, nggak semudah itu bersikap baik. Niat kamu memang baik, tapi bisa jadi sahabat kamu malah berpikir yang tidak-tidak, mulai dari nggak ngedukung hubungannya bahkan bisa saja dia mikir kalau kamu suka sama pacarnya.
Nggak mau kan seperti itu?
Namun, jika memang dirasa hubungan sahabat kamu mulai ada kekerasan fisik dan membuat dia tersiksa lebih baik kamu bantu dia mengakhiri hubungannya. Usahamu mungkin berhasil, mungkin juga tidak. Tapi setidaknya sebagai sahabat yang baik kamu nggak membiarkan sahabatmu sendiri masuk ke dalam hubungan yang berantakan terus menerus kan? Kamu mungkin sedikit bosan dengan ceritanya yang itu-itu terus. Namun cobalah untuk memahaminya dengan mendengarkan seluruh keluh kesahnya tanpa perlu banyak komentar.
Kebanyakan wanita bercerita hanya untuk didengarkan dan secara nggak langsung ingin dibela—dalam artian bahwa tindakan yang diambilnya benar, maka dengarkanlah semua ceritanya dan buatlah dia sadar kalau kamu ada di pihaknya dan ingin membantunya.
Ingat, berada di pihaknya bukan berarti kamu bebas menjelek-jelekkan pacarnya secara berlebihan. Hal itu hanya membuat dia curiga. Apalagi jangan sesekali mengguruinya—bahkan secara terang-terangan menyalahkannya. Lebih baik tanya apa yang bisa kamu bantu untuk masalahnya dan bantu dia bepikir jernih dalam menghadapi masalahnya.
Kebanyakan wanita memang memakai perasaan daripada logika untuk masalah percintaan. Dan jika semua saran kamu tak bisa menyadarkannya coba minta bantuan orang lain yang biasa sahabat kamu mau dengarkan. Hal ini memang harus ada kesabaran ekstra dari diri kamu, apalagi sahabat kamu membiarkan perasaannya berbicara jadi semua nasihatmu belum dia dengar. Tapi yakinlah bahwa usaha kalian nggak ada yang sia-sia. Jika memang tak juga berhasil, gunakan jasa psikolog atau konsultan yang lebih bijak dan berpengalaman menangani masalah yang sedang dia hadapi.
Memang tak mudah menjalankan niat baik. Jika memang usaha kamu terasa sia-sia maka tak ada lagi yang bisa kamu lakukan. Namun, jangan pernah tinggalkan dia saat sahabat sedang berada di masa yang sulit. Tetaplah di sampingnya dan berikan dukungan kamu kepadanya Ladies. Berikan kepercayaan diri bahwa sahabat kamu adalah wanita menarik, pintar, dan dia pantas mendapatkan orang yang tepat. Bantu dia merasa bahwa dia layak memiliki hidup yang lebih bahagia.