Ladies, Apakah Pasanganmu Bisa Menjadi Suami yang Baik?

Home Articles Ladies, Apakah Pasanganmu Bisa Menjadi Suami yang Baik?
Share the knowledge!

Ladies, saat kamu baru jadian dengan pasangan, mudah sekali untuk berpikir si dia pasti suamimu nanti di masa depan. Atau, untukmu yang sudah lama menjalin hubungan, mungkin kamu masih ragu apakah pasanganmu bisa menjadi suami yang baik untukmu atau tidak.

Young couple having a good time - IndoorsUntuk bisa menilai apakah si dia bisa menjadi suami yang baik, pisahkan dirimu sejenak dari rasa cintamu yang menggebu-gebu terhadap pasangan. Pikirkan secara matang-matang. Memang, kita tidak bisa memprediksi masa depan, tetapi setidaknya kita bisa mempertimbangkan apakah dia bisa menjadi pasanganmu untuk seumur hidup atau tidak melalui tanda-tanda ini.

Dari Caranya Menyelesaikan Pekerjaan

Apakah dia sering membatalkan acara kencan karena sibuk dengan pekerjaannya? Apakah dia sering menelepon dengan kantornya saat dia sedang bersamamu? Memiliki pasangan yang pekerja keras akan memberikan kondisi keuangan yang baik saat menikah nanti. Namun, kamu harus bisa membedakan apakah dia seorang pekerja keras atau workaholic. Kalau dia seorang workaholic, dia akan selalu mementingkan pekerjaannya terlebih dulu ketika kalian sudah menikah.

Dari Caranya Mengatasi Stres

Kamu bisa melihat karakter atau kepribadian asli seseorang saat dia sedang dilanda stres. Lihatlah caranya bersikap saat dia marah. Apakah dia membentak dan menyalahkan orang lain? Apakah dia membanting barang? Apakah dia bersikap seperti anak kecil? Jika caranya dia mengekspresikan kemarahan tidak sehat, mungkin dia belum bisa menjadi suami yang baik untukmu.

Dari Caranya Memperlakukan Orang Lain

Tidak hanya padamu, pasangan harus bisa memperlakukan siapa saja dengan baik dan hormat, terutama pada orang tua. Kalau dia hanya bersikap manis di depanmu tetapi kasar di depan orang lain, berarti dia bukan orang yang baik. Perhatikan juga apakah dia memperlakukan anak-anak dan binatang dengan baik atau tidak. Kalau baik, itu berarti dia mungkin berjiwa kekeluargaan dan memiliki kasih sayang.

Dari Cara Kalian Bertemu

Menurut seorang psikoterapis Dr. Karen Ruskin, sebaiknya kamu bertemu pasangan secara baik-baik. Baik melalui teman, pertemuan agama yang berarti kalian sama-sama religius atau memiliki pandangan agama yang sama, atau dari komunitas yang berarti kalian memiliki hobi yang sama. Namun, kalau kalian bertemu secara tidak baik, seperti misalnya kamu dulu adalah selingkuhannya, belum tentu kalian akan memiliki pernikahan yang baik.

Dari Cara Dia Memperlakukanmu

Tentu hal ini sangat mudah untuk diperhatikan. Tetapi membutuhkan fokus dan pikiran jernih, karena kamu harus bisa memisahkan rasa cintamu kepadanya untuk bisa menilainya. Perhatikan cara dia memberimu perhatian. Apakah dia mendengarkanmu dengan baik dan selalu memberimu dukungan? Suami yang baik akan suportif dan tidak akan berusaha mengontrol dan merendahkanmu. Penting sekali untuk kalian membuka diri soal kekurangan dan apa yang menjadi ketakutan dan masalah kalian. Kalau dia tidak mau diajak membuka diri, itu berarti dia belum cocok menjadi suamimu.

Share the knowledge!