Bosan Sama Pasangan, Wajarkah?

Home Articles Bosan Sama Pasangan, Wajarkah?
Share the knowledge!

Bosan sama pasangan? Bisa jadi kecocokan pasangan sudah sempurna, sehingga Anda jadi tidak sadar kangen berantem dan baikan. Bukannya karena Anda tidak cinta dan deg-degan lagi!

Banyak orang salah mengira hasrat PDKT atau deg-degan sebagai rasa cinta. Jadi kalau tidak deg-degan lagi dan bosan sama pasangan, artinya tidak cinta lagi. Kalau sama pasangan sudah klik dan kayak bestfriend, deg-degan & pesona PDKT akan terganti dengan kenyamanan yang lebih stabil.

Makanya ketika merasa nyaman dan stabil dengan pasangan inilah bikin orang suka keliru; merasa bosanlah, merasa deg-degan kalau melihat orang lainlah, merasa hubungan hambarlah, dan lain sebagainya. Terus karena tidak mengerti, pasangan yang stabil ditinggalkan demi merasakan deg-degan dan pesona PDKT lagi. Begitu terus diulangi lagi di hubungan-hubungan berikutnya.

Masa stabil dimulai setelah fase honeymoon selesai, biasanya 3 bulan sehabis jadian. Nah hitung, Anda sudah berapa bulan jadian sama dia. Biar lebih mengerti coba lihat alur perasaan utama dalam momen-moment utama relationship.

Orang-orang pencandu gebyar emosi cinta ini tidak betah masuk fase belakang. Ketika hubungan stabil, mereka jadi tidak merasa cinta lagi. Orang-orang begini yang gampang selingkuh dengan alasan bosan atau tidak merasa berhasrat lagi ke pasangannya.

Kalau Anda masih bocah atau baru pertama kali mencicipi pacaran, Anda akan berharap pacaran selamanya kayak fase PDKT dan jadian soalnya seru, gokil dan deg-degan. Lalu ketika lagi stabil, eh ketemu lawan jenis yang memunculkan rasa kayak fase PDKT, akhirnya Anda mulai bimbang sebenarnya cinta sama siapa.

Jika menilai kadar cinta berdasarkan rasa saat PDKT, ya itu tidak akan ada habisnya. Setiap pacaran akan selalu ada orang ketiga yang menciptakan rasa deg-degan itu lagi. Kalaupun Anda putusan dan menjalin hubungan dengan orang baru pun rasa deg-degan itu bakal hilang lagi seiring dengan berjalannya hubungan. Jadi apabila hubungan Anda masih panas-panasnya, ketahuilah bahwa kelak itu akan menghilang dan SANGAT WAJAR BANGET kalau nanti kalian merasa bosan satu sama lain.

Baca juga:
Habis Menikah Ternyata Membosankan?

Tadi saya bahas ada orang yang mengukur rasa cinta berdasarkan rasa deg-degan. Nah, ada juga yang mengukur pakai rasa kebosanan. Misalnya statement: “Kalau sayang, nggak mungkin bosan.” Ini statement yang sangat indah didengar, tapi juga sangat keliru.

Semua pasangan lama pasti mengalami kebosanan. Bedanya, ada yang dewasa berkomitmen dan ada yang tidak. Berkomitmen itu sulit dan perlu dilatih seiring dengan jalannya hubungan, sedangkan tidak berkomitmen itu gampang, tinggalkan saja pasangan dan cari yang baru. Kalau Anda tipe malas berkomitmen, sudah pasti Anda bakal memilih pilihan terakhir.  

Pisah saat merasa bosan bukanlah jalan yang benar karena hubungan berikutnya DIJAMIN bakal bosan lagi dan begitu pula berikutnya. Tidak ada hubungan yang tidak membosankan, meskipun Anda mendapatkan pasangan yang luar dalamnya benar-benar sesuai keinginan Anda. Cepat atau lambat Anda pasti akan merasa bosan juga, ini tinggal bagaimana Anda menyikapinya.

Jadi pernyataan “Kalau sayang nggak mungkin bosen” itu salah besar. Yang benar “Kalau sayang, maka akan tetap berusaha WALAUPUN merasa bosen.”

Kalian merasa bosan BUKAN karena tidak sayang lagi, tapi karena kalian SEMAKIN BAIK bekerjasama. Akibatnya drama semakin sedikit dan itu yang membuat hubungan terasa datar-datar saja. Ibaratnya cerita hubungan kalian berubah dari arung jeram seru di air dangkal, jadi hubungan berlayar di laut dalam yang tenang.

Berlayar di laut dalam yang tenang memang membosankan, tapi tidak ada orang yang pergi jauh pakai arung jeram. Hubungan yang stabil memang membosankan, tapi tidak ada hubungan langgeng yang dibentuk dari hubungan yang bergejolak naik turun.

Tapi ada juga yang bosan karena berantem terus. Kalau ini tidak usah berpikir sayang atau tidak, mendingan langsung pisah saja karena itu menandakan kalian memang tidak cocok dan tidak berusaha cocok.

Baca juga:
Bertengkar Dengan Pasangan? Mengalah Bukan Solusi

Jadi kalau Anda bertanya “kalau sudah stabil dan bosen, terus kami harus ngapain?” lihat panah terakhir di bagan relationship tadi.

Perjalanan dari fase PDKT atau honeymoon ke masa stabil butuh waktu yang panjang. Coba dicek lagi APA SAJA YANG HILANG. Contoh: Dulu pas PDKT dan baru jadian kalian suka banget minum kopi bareng, sekarang sudah tidak pernah lagi. Nah, catat semua hal yang serupa. Apa saja hal yang dulu membuat kalian dekat, tapi sekarang tidak pernah dilakukan lagi? Catat semuanya, lalu lakukan lagi. Anggap lagi kembali ke masa PDKT. Putar kembali semua kenangan indah yang kalian miliki saat PDKT.

Dulu sering telepon atau mengirimi kata-kata romantis ke pasangan? Kenapa sekarang berhenti? Kirim lagi kata-kata romantis ke pasangan atau telepon dia terus bilang “I”, terus tutup, telepon lagi, bilang “love”, terus tutup lagi, telepon lagi bilang “you”. Terakhir bilang “forever”. Jadilah romantis kayak dulu!

Coba kirimi lagi bunga mawar ke kantornya. Tulis satu kata di satu tangkai bunga: “Do. you. know. that. I. will. always. be. there. for. you?” lalu kirim satu per hari. Pasangan Anda mungkin heran dan bertanya-tanya, tapi hatinya pasti senang karena Anda bersikap romantis lagi.

Masih banyak ide lainnya seperti panggil dia dengan nama ejekan pas masih PDKT dulu, ajak kencan di tempat first date dulu, ulangi momen waktu ciuman pertama kali dulu, dan sebagainya. Apa pun yang kalian lakukan di awal PDKT, lakukan ulang sekarang!

Sebelum mulai permainan ini, bicarakan dulu dengan pasangan biar dia tidak kaget. Ajak dia bekerja sama biar tidak cuma Anda yang melakukan ini. Katanya sudah stabil, tentu mau dong diajak bermain? Kalau malah jadi bahan pertengkaran, berarti kalian lagi tidak stabil namanya!

Sekarang Anda mengerti ‘kan kenapa banyak orang memilih putus ketika bosan? Karena buat mempertahankan itu BUTUH USAHA dan mereka MALAS melakukannya. Hal-hal di atas mudah dilakukan, tapi kalau Anda malas-malasan maka sampai kiamat pun Anda tidak akan melakukannya.

Setelah “main-mainan PDKT” ini kelar, kalian tidak masuk ke fase jadian lagi, tapi perlahan2 balik ke fase stabil. Nanti setelah stabil dan bosen lagi, ulangi lagi dengan cara yangg berbeda-beda. Bekerja samalah agar caranya jadi kreatif. Di KC STAR ada segudang tips yang bisa Anda pakai untuk menciptakan ide-ide kreatif untuk “main-mainan PDKT”, langsung curi ilmunya lewat LINK di bawah:

>>>KC STAR<<<

Anggap “main-mainan PDKT” ini kayak liburan pacaran. Biasanya orang kalau break malah semakin pisah terus putus, kalian kalau break jadi seru dan semakin dekat. Itu baru namanya DEWASA!

Jadi untuk menutup artikel, ingatlah ini: Jangan takut bosan sama pasangan, tapi takutlah MENYERAH CUMA KARENA BOSAN.

Share the knowledge!