Sebagai perempuan yang berkualitas, saya tidak akan membiarkan lelaki sembarangan menjadi partner saya. Saya percaya kamu pun seperti itu, ladies. Pasanganmu adalah seorang lelaki yang sudah melewati proses seleksi yang hati-hati. Ia adalah sosok partner idaman, dan kamu puas karena mendapatkannya sebagai pasanganmu.
Kita perlu sama-sama mengakui, bahwa saking okenya pasangan kita, kita bukanlah satu-satunya orang yang tertarik padanya. Mungkin mantannya masih menyimpan perasaan padanya. Mungkin rekan kerjanya suka curi-curi perhatiannya. Mungkin tetangganya sering baik-baikin dia. Mungkin ada banyak perempuan yang mention ke pasanganmu, memujinya, menanyakan kabarnya, dan lain sebagainya.
Lalu kita pun mulai bertanya pada diri sendiri… Apakah sudah saatnya saya wajar merasa cemburu? (Yang katanya tanda sayang itu.)
Tidak, ladies, kamu tidak perlu merasa cemburu. Tarik nafas dalam-dalam, duduk manis, baca artikel ini sampai habis.
Ketika kita cemburu pada orang lain yang suka pada pasangan kita, kita bisa jadi gila sendiri. Takut ia direbut, takut pesona kita kalah dari orang lain… Takut pasangan jadi kepincut karena diperhatikan sama perempuan lain. Kamu lupa dengan semua kualitas dirimu dan terjebak mengira perhatian dari perempuan mana saja lebih menarik dibanding apa yang kamu punya. (Terlepas dari benar atau tidak.)
Pada akhirnya kita berakhir marah-marah saat pasangan berinteraksi dengan perempuan lain. Bahkan, kita bisa bertindak lebih jauh sampai menghubungi sendiri perempuan itu, khusus untuk memarahinya dan menyuruhnya untuk tidak mengganggu hubungan kalian. Sadar ataupun tidak, ladies, ketika kamu melakukan hal-hal tersebut kamu semakin kalah dibanding semua sainganmu. Ingin tahu kenapa?
Saat pasanganmu berinteraksi dengannya, tentu saja sainganmu akan menyajikan hal-hal menyenangkan. Mungkin sambil makan bareng teman-teman lainnya, dalam suasana santai, bahagia, dan ceria. Lalu saat dia bertemu kamu, yang kamu sajikan adalah semua gejolak rasa cemburumu, amarahmu, dan tangisanmu.
Kira-kira. Kalo dipikir-pikir. Menurutmu, mana yang lebih berkesan buat dia? Menurut kamu dia akan lebih memilih bertemu siapa? Sainganmu atau kamu?
Dor!
Lupa untuk jadi pribadi yang paling spesial untuk dirinya, adalah hal yang sangat fatal. Bila keahlian bela diri yang paling dikuasai seseorang adalah karate, tentu logikanya dia harus berkelahi dengan menggunakan karate untuk menang, bukan balet atau dance hip hop. Bila dia berkelahi dengan menggunakan tari cha cha, orang yang baru saja belajar karate sekalipun akan menang.
Nah sama halnya dengan kamu, bila kualitas kamu (yang telah membuatnya tertarik dan memilih untuk berpasangan denganmu) adalah pesona wanita feminin yang lembut dan penuh kehangatan, masa kamu berusaha mempertahankan dirinya dengan amarah, pertengkaran, kecurigaan, dan tuduhan? Ya tidak heran wanita yang tidak lebih cantik dari kamu bisa merebut dirinya, karena kamu sudah menggunakan “ilmu bela diri” yang salah.
Jadi berhentilah cemburu dan merasa insekyur. Berhenti bersikap negatif karena akan merugikan dirimu sendiri. Sebaliknya, konsentrasikan tenagamu untuk mengingatkan pasanganmu kenapa dulu dia memilih dirimu. Dan buat dia semakin jatuh cinta lagi padamu. Pastikan dia bahagia maksimal (bukan stres maksimal) ketika sedang bersama denganmu!
Dengan semua kenyamanan yang ada, ketertarikan saja tidak bisa menang. =]