Dalam menjalin hubungan, konflik memang tidak dapat dihindari. Yang namanya konflik kecil memang sering sekali terjadi. Namun kadang konflik besar bisa terjadi gara-gara yang konflik kecil yang nggak bisa dimanajemen dengan baik. Biasanya karena hal kecil, lalu merembet jadi pertengkaran yang tidak terarah, tahu-tahu putus.
Nah inilah empat kalimat yang paling sering terlontar dalam suatu pertengkaran yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah (dan malah menambah masalah).
1. Terserah
Kalimat ini adalah kalimat yang paling gampang buat bikin berantem. Jika dia bertanya dan kamu menjawab terserah, pastikan bahwa maksud kamu memang benar-benar terserah! Bukan “terserah apa aja asal sesuai dengan satu atau dua tempat yang aku udah pikirin, tapi aku nggak akan kasih tahu.”
Jangan jadi seperti ini:
Dia: Mau makan di mana?
Anda: Terserah.
Dia: KFC yuk.
Anda: Gendut, ah.
Dia: Bakmi GM yuk.
Anda: Bosen. Dari kemarin itu terus.
Dia: Steak?
Anda: Nggak pengen.
Bila kamu orangnya begitu, butuh kesetiaan dan kesabaran luar biasa untuk bisa bertahan mencintai kamu. Jadi bila pacar kamu masih bertahan mencintai kamu, pertahankanlah dirinya dengan segenap jiwa! Karena ada banyak sekali orang yang nggak akan tahan pacaran sama kamu!
Seharusnya:
Dia: Mau makan di mana?
Anda: Terserah, tapi yang daging-dagingan ya.
Dia: KFC yuk.
Anda: Oke.
Selesai. Dunia aman, dunia tentram, kalian makan, dan sama-sama kenyang.
2. Kamu nggak pernah (titik-titik)!
Silakan isi titik-titik di atas. Biasanya diisi dengan “ngertiin aku” atau “berjuan buat aku”. Tapi dapat diganti dengan apa saja. Dan biasanya, yang disebut “tidak pernah” itu sudah beberapa kali dia lakukan. Bahkan sering kali, BARU AJA dia lakukan!
Habis hujan-hujanan, naik motor jauh-jauh, kebasahan, kedinginan, sepertinya besok akan demam, lalu kamu ngomong, “Kamu itu sebenernya sayang aku nggak sih. Kamu nggak pernah usaha buat aku!”
Bagi pasangan kamu, kalimat tersebut sangat menjengkelkan sekali, karena dia merasa kamu sama sekali tidak menghargai usahanya. Lain kali, dia tidak akan mau lagi capek-capek berusaha untuk menyenangkan kamu. Dan akibatnya, kamu semakin sering bilang “Kamu nggak pernah (titik-titik)” sampai kalian putus sebentar lagi.
3. Kamu selalu aja (titik-titik)!
Ini adalah kebalikan dari versi di atas.
Dia sudah menghabiskan waktu seharian dengan kamu di hari Sabtu dan Minggu. Saat kamu mengajaknya jalan di hari Senin, dia menolaknya karena sudah janji nonton dengan sahabatnya. Lalu kamu dengan percaya diri komplain, “Kamu selalu aja lebih mentingin sahabat kamu daripada aku!” Padahal hari Sabtu lalu dia baru saja membatalkan janji nonton bareng sahabatnya demi jalan bareng kamu.
Jangan heran bila di masa depan dia lebih sering mementingkan sahabatnya dibanding kamu. Soalnya pengorbanan dia nggak ada artinya di mata kamu.
4. ……………………….
Alias diam seribu bahasa. Ada satu koreksi yang ingin sekali saya tekankan buat semua orang yang sedang pacaran: diam – dalam suatu hubungan – bukan emas. Diam nggak akan membuat pasangan kamu jadi tahu apa mau kamu yang sebenarnya. Diam nggak akan membuat masalah kalian menjadi selesai, atau membuat dia mengerti apa salah dirinya. Apalagi diam yang sama dengan ngambek. Kamu malah akan terlihat kekanak-kanakan di hadapan dia yang dewasa.
Jika Anda sengaja diam karena sedang berusaha menahan emosi, komunikasikan terlebih dahulu pada pasangan sebelum hilang menyendiri. “Sayang, aku sekarang lagi kesel banget sama kamu. Kita omongin nanti, ya? Aku dinginin kepala dulu.” Dia pasti ngerti. Kecuali kamu pacaran dengan anak SMA.
Apapun kondisinya, komunikasikan dengan baik, bukan ngambek, marah-marah; atau melontarkan salah satu dari empat kalimat di atas.