High Risk, High Return Gak Berlaku dalam Hubungan Cinta

Home Articles High Risk, High Return Gak Berlaku dalam Hubungan Cinta
Share the knowledge!
putri tanjung
Sumber foto: Bicara Berita

Akhir-akhir ini quotes dari Putri Tanjung banyak diperbincangkan netizen di social media. Karena penasaran, kami baca beritanya dan juga tanggapan para netizen dan kami sampai pada kesimpulan:

Di beberapa aspek, high risk memang memiliki potensi high return.

Contohnya: Kamu jago menulis, tapi di desa gak ada perusahaan yang butuh penulis. Sementara di kota yang jauh, banyak perusahaan yang butuh penulis dan bayarannya tinggi pula.

Kalau kamu merantau ke kota itu, memang ada resikonya: bayar kos-kosan, menghemat makanan, dan kangen keluarga. Tapi, kamu mudah diterima kerja dan digaji dua digit. Kamu bisa bantu keuangan orangtua, bayar kuliah adik, atau membangun rumah. Resikonya berbayar manis.

Tapi dalam urusan cinta, gak berlaku high risk high return. Apalagi untuk hubungan yang bermasalah.


Baca Artikel Lain:


Saat hubungan yang bermasalah, biasanya terjadi dua skenario:

  1. Kedua pihak gak mau memperbaiki hubungan
  2. Salah satu pihak mau memperbaiki hubungan, tapi pasangannya gak mau
pasangan konflik

Di skenario pertama, hubungan itu jelas gak bisa diselamatkan karena kedua pihak sama-sama gak peduli. Mau didorong pihak ketiga, keempat, keseribu pun, gak bakal ada perbaikan. Umur hubungannya sudah diujung hari.

Di skenario kedua, hubungan barangkali bisa diselamatkan. Tapi rasio kebehasilannya sebesar lubang jarum. Yang satu semangat menambal lubang masalah, yang satu lagi membiarkan atau malah mengorek lubang itu jadi makin lebar dan dalam.

Masalahnya di skenario kedua, pihak yang ingin memperbaiki hubungan biasanya sudah berkorban, mengalah, dan mengambil resiko terlalu banyak. Harapannya agar pasangannya berempati dengan perjuangannya dan akhirnya ikut memperbaiki bersama-sama.

Tapi yang sering terjadi, pasangannya justru semakin enak membiarkan karena merasa itu bukan tanggung jawabnya. Lagipula ikut memperbaiki hubungan itu merepotkan, butuh usaha besar, dan mesti beradaptasi dengan perubahan di sana-sini.

Jauh lebih enteng kalau dibiarkan, bukan? Toh apa pun yang dilakukan, masih ada pasangan yang berjuang.

Jadi kalau mau memperbaiki hubungan, rumus yang berlaku adalah: high effort (together), high return (for relationship)


Baca Artikel Lain:


Barengan pasangan konsultasi ke orang yang lebih mengerti soal masalah kalian atau belajar di Smart Conflict Resolution. Jadi kamu dan pasangan sama-sama mengerti apa saja yang harus dibenahi, ditambal, dan dihilangkan.  Keduanya sama-sama harus menanggung resiko, tapi itu bikin pasangan ikut serta memperbaiki.

Saat kedua pihak sudah bekerja sama, masalah apa pun besar kemungkinannya tuntas gak berbekas. Sama-sama lega, sama-sama senang.

Kalau kamu sudah coba segala cara mengajaknya tapi dia tetap menolak, maka sudahi saja hubungannya. Jauh lebih baik mencari pasangan baru yang mau berbenah dan berkembang bersama-sama daripada tersiksa sendirian.

Nah, selamat bekerja sama berdua!

Share the knowledge!