Ladies, kamu masih suka ngambek sama pacar kamu?
Ada kalanya, saat sesuatu nggak berjalan dengan yang kita harapkan kita jadi lebih kecewa dan akhirnya pacar yang kena akibatnya. Saat kamu punya masalah dan pacar sedikit melakukan kesalahan, kamu bersikap seolah dialah yang harus menanggung semua kebetean kamu.
Saat pacar terlalu sibuk akibat bekerja sehingga nggak bisa langsung balas pesan kamu, kamu langsung ngambek nggak jelas. Saat kamu sedang butuh bantuannya, si dia nggak menanggapi kamu karena ternyata lagi ngobrol dengan keluarganya, kamu langsung ngambek dan nggak jarang komentar,
“Kamu emang nggak bisa ngertiin aku banget ya!”
Sayangnya, saat wanita kesal akibat ulah pacar, beberapa wanita memilih untuk memendamnya, bukan malah mengatakannya.
Misalnya, kamu dan pacar sudah berencana untuk nonton film baru di biskop di hari Minggu. Namun, malamnya, si pacar membatalkan janji karena ternyata dia lebih memilih untuk bertemu dengan temannya yang sudah hampir 10 tahun nggak ketemu. Kebetulan temannya memang tinggal beda pulau sama pacar kamu dan temannya kebetulan sedang ada waktu untuk mengunjungi pacar kamu. Kebayangkan gimana senengnya pacar kamu saat tau temennya yang sudah hampir 10 tahun nggak ketemu bisa luangin waktu ketemu dia?
Namun, karena kamu pikir nggak enak sama si temannya jika kamu tetap memaksa waktu si pacar hanya untuk kamu, akhirnya kamu menginzinkan, padahal kamu kesal karena dia ngebatalin janji. Kekesalan kamu bertambah karena si dia nggak ngehubungin kamu saat bertemu dengan temannya—sedang asyik ngobrol sehingga kamu nggak ngerasa nggak mendapat perhatian.
Begitu acara si pacar dan temannya selesai, dia ngehubungin kamu untuk kasih kabar kalau dia sudah di rumah. Namun, karena kepalang kesal akhirnya kamu ngambek dan membalas singkat pesan dari pacar dan nggak jarang kamu malah jadi mudah marah selama hampir seminggu itu.
Pernah nggak sih Ladies, kamu ngambek sama sesuatu yang sudah kamu iyakan sebelumnya?
Kamu ngeiyain saat pacar membatalkan janji, kamu mengatakan “Nggak apa-apa” saat sebenarnya kamu sedang marah. Dan nggak jarang, ngambeknya kamu sampai membawa masalah yang lalu, kamu ungkit-ungkit masalah yang sudah kamu maafkan?
Kalau menurut saya, ngambek dalam sebuah hubungan memang menjadi memang sesuatu yang diperlukan, apalagi jika hubungan kalian terasa flat. Namun, bukan berarti kamu bisa ngambek dalam segala hal dan dilakukan terus menerus Ladies. Terlalu sering ngambek sama pacar kamu—apapun alasannya hanya akan membuat dia merasa kamu kekanak-kanakkan dan nggak bisa menyelesaikan masalah. Karena kamu lebih memilih ngambek sebagai solusi kamu.
Komunikasi dalam sebuah hubungan penting, maka katakan kalau kamu marah, kecewa, atau sedih sama pacar kamu ketimbang kamu ngambek nggak jelas. Kalau kamu terlalu sering ngambek, saya pikir kamu belum siap menjalani sebuah hubungan—karena ngambek mengindikasikan kalau kamu masih anak kecil dan untuk apa anak kecil pacaran? Lagipula apa karena kamu ngambek lantas pacar bisa ngerti sama apa mau kamu?
Saat kamu kecewa atau marah, kamulah orang yang paling bisa mengontrol agar hal itu nggak berlarut-larut. Jika kamu nggak bisa mengontrol ngambeknya kamu, apalagi orang lain Ladies? Yuk, Ladies berjuang untuk nggak mudah ngambek sama hal apapun agar hubungan kamu lebih sehat.