Siapa yang nggak kenal dengan hubungan bernama Long Distance Relationship? Biasanya kita menyebutnya dengan singkatan LDR, ya? Pasangan yang menjalani LDR akan terpisah oleh jarak dan waktu sehingga susah untuk bertemu dan berkencan. Tentunya kondisi yang sangat sulit bila dibayangkan bukan? Apalagi bagi pasangan kekasih yang biasanya selalu bertemu, mendadak harus berpisah.
Banyak orang meragukan kelanggengan pasangan yang menjalani hubungan LDR. Sebab, keadaan yang saling jauh ini rentan dengan berbagai konflik. Mulai dari pertengkaran, kejenuhan hubungan, sampai masalah kepercayaan. Ada beberapa pasangan LDR yang memilih untuk putus lantaran kekasihnya berselingkuh. Ada pula pasangan LDR yang putus karena bosan pacaran berjauhan.
Kalau kamu dan pasanganmu tanpa sengaja harus pacaran LDR karena berbagai faktor yang nggak bisa dihindari (pekerjaan, kuliah, pelatihan di luar daerah, urusan keluarga, dsb), lebih baik pertimbangkan beberapa hal ini dahulu.
Siap untuk Jarang Bertemu
Sudah jelas, kamu patut menyadari bahwa nantinya nggak ada lagi kencan romantis di setiap weekend, nggak ada selfie bareng pasangan yang bisa di upload ke sosial media, atau kehadiran pasangan dengan sigap saat kamu membutuhkannya. Kamu mendadak jadi “single”. Pacaran, tapi nggak bisa kencan dengannya. Kamu butuh kesabaran yang cukup banyak untuk menunggu waktu bertemu dengan pasangan nanti.
Siap Jadi Mandiri
Karena akan jarang ketemu pasangan, kamu dituntut untuk bisa mandiri seutuhnya. Sebab, kamu nggak bisa bergantung atau mengandalkan pasangan dalam keadaan apa pun. Nggak akan ada yang antar-jemput kamu ke tempat kuliah/kerja, nggak ada yang menemanimu pergi ke pesta atau belanja, nggak ada yang bisa kamu peluk saat kamu ada masalah berat. Kamu harus mandiri.
Siap Sabar
LDR membutuhkan kesabaran yang lebih daripada pasangan yang menjalani hubungan normal. Kamu hanya bisa berkomunikasi dengannya via telepon, sms, chatting, atau skype. Kamu harus bersabar dan menahan curiga tatkala ia lama sekali nggak membalas pesanmu. Kamu hanya bisa mengatakan rindu tanpa bisa bertemu dengannya. Kamu hanya bisa mencurahkan hari burukmu dengan pasangan tanpa bisa merasakan dekapannya.
Ketika hubungan menghadapi masalah, seperti rasa bosan atau pertengkaran akibat kesalahpahaman, kamu pun juga harus sabar. Pelan-pelan menyelesaikan konflik yang jauh lebih susah dilakukan ketika sedang LDR, atau mencoba membangkitkan rasa cinta pada pasangan ketika dilanda kebosanan akibat jarang bertemu. Jadi, kamu perlu stok sabar yang banyak.
Siap Saling Percaya dengan Pasangan
Ketika LDR, kamu akan susah untuk mengetahui pergaulan pasangan dengan lingkungannya di sana. Bisa saja tanpa kamu ketahui, pasangan ternyata berselingkuh atau sedang menggoda lawan jenis lain. Namun, keadaan ini bukan berarti mengharuskanmu untuk jadi posesif. It’s a big no. posesif justru hanya membuatnya semakin ingin berselingkuh atau putus darimu. Jadi, cara yang tepat agar LDR bisa berjalan dengan baik adalah merasa percaya satu sama lain. Kamu yakin pasanganmu nggak akan semudah itu tergoda atau menggoda lawan jenis lain. Kamu yakin kalau ia akan menjaga cintamu. Begitupun dengan pasangan, ia harus yakin terhadap dirimu. Kalau kalian sama-sama saling nggak percaya, kecil sekali kemungkina LDR akan berjalan dengan baik
Siap Bersenang-Senang Sendiri
LDR membuatmu memiliki banyak waktu berlimpah untuk melakukan Me-time yang berkualitas. Oleh karena itu, persiapkan dirimu untuk melakukan banyak hal untuk mengusir rasa sepi akibat LDR. Bagi wanita, kalian bisa pergi ke salon seharian, berbelanja bersama kakak/adik, kumpul bareng sahabat-sahabatmu dari berbagai lingkungan, piknik bersama keluarga besar, atau hanya bersantai di kamar sembari mendengarkan musik saja.
Bagi pria, kamu bisa pergi berkumpul dengan sahabat dari berbagai komunitas/lingkungan kalian, menyalurkan hobi sebebas mungkin, sibuk bekerja, atau bangun siang dan bersantai di setiap weekend. Menyenangkan bukan?
Kalau kamu dan pasanganmu nggak siap memenuhi beberapa poin di atas, pertimbangkan lagi keinginan kalian untuk LDR. Kalau pembaca punya poin lain untuk ditambahkan, atau pendapat lain dari artikel ini, share di kolo komentar ya.