Yakin Kamu Sudah Menjadi Pendengar yang Baik?

Home Articles Yakin Kamu Sudah Menjadi Pendengar yang Baik?
Share the knowledge!

Kalau menurutmu kamu sudah menjadi pendengar yang baik untuk pasangan, sebaiknya tanyakan lagi pada dirimu sendiri. Kenyataannya, kebanyakan orang cenderung membuat kesalahan sebagai pendengar tanpa mereka sadari. Menjadi seorang pendengar tidak cukup hanya mendengar saja, lho.

USA, New Jersey, Jersey City, Young couple sitting on couchLalu, seperti apa pendengar baik yang sesungguhnya? Berikut ini adalah beberapa kesalahan orang dalam mendengarkan pasangannya. Setelah kamu mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut, kamu akan tahu bagaimana cara memperbaikinya agar kamu bisa menjadi pendengar yang lebih baik lagi.

Meremehkan Perasaan Pasangan

Pernahkah kamu mengucapkan kata-kata ini pada pasangan?

“Jangan lebay, deh.”
“Kamu sensitif banget, deh!”
“Mau kamu apa?”
“Kenapa ngambek terus, sih?”
“Udah, jangan dipikirin!”

Jika kamu pernah mengucapkan salah satu atau banyak dari pernyataan di atas, artinya kamu merendahkan perasaan pasangan. Sadar tidak, sikap seperti ini adalah salah satu tanda-tanda sikap abusif terhadap mental pasangan? Tidak hanya pada pasangan, mungkin kamu juga pernah melakukannya terhadap teman, keluarga, anak, teman kerja, dan orang lainnya. Sikap seperti ini bukanlah cara mendengarkan yang baik. Kamu hanya akan membunuh kepercayaan diri, kreatifitas, dan melukai perasaan pasangan.

Cara memperbaikinya: Lihatlah dulu dirimu sebelum mendengarkan curhat pasangan. Apakah kamu benar-benar siap mendengar? Mungkin kamu masih sibuk atau sedang capek, sehingga kamu sulit untuk memberi perhatian kepada pasangan. Pikirkan lagi apa yang kamu hendak ucapkan kepada pasangan saat merespons ceritanya.

Sok Tahu

Kamu sudah tahu caranya mendengarkan yang baik. Tetapi, kamu mungkin merasa sudah tahu apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh pasangan. Kamu mendengarkan kata-kata pasangan, tetapi kamu belum bisa memahami perasaan pasangan seutuhnya. Inilah yang menciptakan kesalahpahaman saat berkomunikasi.

Cara memperbaikinya: Saat mendengarkan, bukalah pikiran dan hatimu. Biarkan perasaan pasangan yang dia curahkan mengalir dalam dirimu. Tidak masalah untuk menebak-nebak perasaan si dia, karena kalau kamu salah, dia akan memperbaikinya. Jika pasangan berkata dia sedang sedih, jangan membantah perasaannya dengan berkata, “Kamu nggak sedih, kok. Mungkin kamu lagi capek aja.”.

Belum Menurunkan Ego

Jangan membawa egomu dalam proses mendengarkan pasangan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam poin sebelumnya, kamu hanya akan bersikap sok tahu di mata pasangan. Jangan berkata, “Menurut aku, kamu lagi sensitif aja.” Atau “Aku tahu kamu lagi kesal.”. Hindari menggunakan kata “aku” dalam pembicaraan. Cara ini hanya membuat pasangan merasa makin tidak didengar olehmu.

Cara memperbaikinya: Gunakan kata “kamu” ketimbang “aku”. Mungkin rasanya agak canggung, namun jika kamu menggunakannya dengan tepat, kamu akan lebih bisa memahami perasaan pasangan. Misalnya, “Kamu marah, ya.” atau “Kamu ngerasa kurang dihargai sama aku.”. Setelah itu, iringi dengan kata maaf dan tanyakan pada pasangan apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki kesalahanmu.

Kamu akan tahu kamu telah sukses mendengarkan pasangan saat dia merasa lega dan berterimakasih padamu. Maka dari itu, teruslah berlatih, ya!

Share the knowledge!