Cinta memiliki definisinya masing-masing bagi setiap orang, tergantung dari pengalaman hidup dan apapun yang mereka percayai. Cinta sangatlah unik dan memberikan pengalaman yang berbeda-beda untuk setiap orang. Cinta juga memiliki kekuatan yang tak terbatas dan semua tergantung dari kapasitas diri masing-masing orang untuk menampungnya. Itulah sebabnya, nyaris semua orang di dunia sibuk mencari cinta sejati mereka dan meromantisasikan makna cinta sejati itu sendiri.
Karena itulah, kamu wajib membuka hati dan pikiran kamu selebar-lebarnya untuk membiarkan semua energi positif tersebut meluapi hidupmu. Dengan cinta yang begitu besar pada diri sendiri, kamu akan merasakan berbagai jenis pengalaman cinta yang membahagiakan, memorable, hingga yang menyakitkan dan mengubahmu menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Inilah 9 jenis cinta dan fase hubungannya yang akan atau sudah pernah kamu lalui sepanjang hidupmu sebelum kamu menemukan cinta sejati dan yang terbaik buatmu.
1. Cinta yang Baru Bersemi
Jenis cinta ini adalah yang biasanya muncul pada awal relationship. Tidak ada satu pun yang membuatmu tidak bahagia dari pasangan. Segalanya terasa sempurna. Ada kalanya kamu mudah gugup karena takut pasangan ilfeel denganmu. Namun, cinta seperti ini bukanlah cinta sejati, dan orang-orang biasanya menyebutnya sebagai honeymoon phase.
Saat mengalami fase ini, kamu mudah cemas karena takut kebahagiaanmu akan berakhir cepat atau lambat, tetapi kamu juga ingin cinta ini terus berlanjut sampai akhir hayatmu.
2. Cinta yang Didasari Kenyamanan
Kamu dan pasangan sudah berhubungan cukup lama. Kalian sudah mengenal diri satu sama lain luar dalam tetapi kalian tetap saling mencintai. Kamu bertahan dengannya karena kamu nyaman bersamanya. Tidak ada drama, tidak ada keraguan, dan kamu tidak perlu lagi jaim di depan pasangan. Menurutmu, saat ini dialah pasangan yang paling tepat buatmu dan dia tidak akan tergantikan.
3. Cinta yang Didasari Ekspektasi
Kamu tidak benar-benar mencintai dia. Kamu hanya mencintai ekspektasimu tentang dia. Kamu ingin dia jadi pasanganmu, tetapi kamu tidak bisa mendapatkan chemistry darinya. Begitu dia sudah menjadi pasanganmu, kamu sadar ternyata kalian tidak cocok untuk satu sama lain. Semakin diteruskan, kamu malah tersakiti lebih jauh.
4. Cinta Sebagai Teman dan Sahabat
Cinta macam ini sama sekali bukan friendzone. Kamu menyayangi sahabatmu sepenuh hati dan rela melakukan apa saja demi sahabatmu. Mungkin juga kamu sudah menganggap dia seperti saudara kandungmu sendiri dan sebaliknya. Namun, sesayang apapun kamu pada sahabat dan sebaliknya, kalian tidak akan pernah cocok dan berhasil menjadi pasangan. Dan kata siapa cinta sebagai sahabat tidak lebih baik daripada cinta sebagai kekasih?
5. Cinta yang Tidak Terbalas dan Tidak Bisa Dipaksakan
Kamu cinta mati pada si dia, dan kamu ingin dia juga mencintai kamu. Namun, sayangnya, dia tidak pernah bisa merasakan perasaan yang sama terhadapmu. Entah mengapa, kamu tidak akan pernah cukup baik untuk dia, sehingga akan tiba saatnya kamu harus menyerah dan mencari orang lain atau memaksakan cintamu meskipun akhirnya menyedihkan buatmu.
6. Cinta yang Membuatmu Mengira Dialah Jodohmu
Kamu butuh beberapa lama untuk menyadari dialah jodohmu. Kamu tahu dari cara kalian yang terus berdamai, mau mengalah, dan bisa kerja sama menyelesaikan masalah. Kamu membenci beberapa kekurangan dia, tetapi kamu tetap mencintai dia sepenuh hatimu. Dialah orang yang menurutmu layak kamu perjuangkan, sebagaimana dia mau berjuang untukmu juga.
7. Cinta yang Membuatmu Pantang Menyerah
Kalian tetap bertahan untuk satu sama lain, apapun yang terjadi. Kalian adalah partner seumur hidup. Kalian sudah melalui berbagai cobaan hidup bersama. Bukannya melemahkan kalian, tetapi kalian justru bangkit bersama. Semua cobaan tersebut hanya menguatkan hubungan. Pada saat inilah kalian dengan senang hati berbagi beban bersama, because you trust each other completely.
8. Cinta yang Tragis
Jika kamu pernah mengalaminya, kamu pasti tahu bagaimana pengalaman cinta ini masih cukup membekas di hatimu. Luka yang tertoreh membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sembuh. Namun, di saat yang sama, kamu tidak akan pernah merasakan cinta yang sama lagi. Walaupun kamu sudah move on dan bahagia dengan hidupmu, kamu masih terus teringat akan dirinya.
9. Cinta yang Tidak Sehat dan Membunuhmu Perlahan
Cinta seperti ini bukanlah cinta yang sesungguhnya. Semuanya hanya didasari oleh obsesi semata karena kamu kurang menyayangi diri sendiri. Baik dia dan kamu sama-sama belum memahami arti cinta yang sesungguhnya karena logika kalian diselimuti oleh kabut insecurity. Pada akhirnya, kalian akan menyakiti satu sama lain dan akan terus seperti itu sampai kalian kehilangan segalanya. Jika tidak segera mencari pertolongan, kamu akan terus terjebak siklus ini selamanya.