3 Prinsip Wanita Yang Salah Tentang Cinta

Home Articles 3 Prinsip Wanita Yang Salah Tentang Cinta
Share the knowledge!

Di era dewasa ini seringkali kita yang perempuan lupa ikut mendewasakan diri dan pikiran. Karena clue-less dan tertipu media, PDKT dan cinta seringkali kita jadikan arena menang-atau-kalah. Menabung gengsi tinggi-tinggi, lalu akhirnya ketika semuanya bubar kita cuma bisa gigit jari. :”(

Padahal, ladies, pikiran yang terbuka dan dewasa akan membantu mu menikmati cinta dengan lebih maksimal, lho. Makanya, yuk sama-sama kita lihat beberapa konsep salah yang cukup populer di kalangan perempuan:

Kalo mau dia naksir, maka harus bikin dia penasaran. Mis: Mempersulit PDKTnya.

Yakin, kamu pengen bikin si dia penasaran? Sudah tau resikonya? Ingat ladies, kamu bukanlah sebuah permainan! Jangan tampilkan dirimu sebagai rintangan untuk ditaklukan. Jangan andalkan sisi “penasaran” lelaki untuk menariknya mendekat, karna resikonya berbahaya. Sebaliknya, justru, tampilkan dirimu secara maksimal, menarik dan menyenangkan. Supaya yang pria yang tertarik padamu bukan melihatmu bukan sebagai “tantangan”, tapi sebagai perempuan yang perlu dipertahankan.

Cuma wanita gampangan yang menghubungi duluan!

Realitanya, hanya perempuan saja yang mengira “menghubungi duluan” sama dengan gampangan atau kegatelan. Bagi lelaki, perempuan terbuka dan berani itu justru lebih menarik. Perempuan yang jual (ke)mahal(an) itu sudah banyak sekali hingga hampir tidak ada spesialnya lagi. Buang gengsimu jauh-jauh, ajak dia jalan duluan, bilang thank you untuk perhatian-perhatian kecilnya. Tunjukkan kalau kamu berharga, karna kamu tau caranya menghargai. Kecuali kalau kamu lebih seneng mempertahankan gengsi dibanding dapetin hubungan yang dewasa dan menyenangkan.

Cowok yang harus bayar.

Kasihan yang laki. Sebetulnya mereka pingin ngajakin kamu jalan-jalan ke luar kota, ke luar negeri… Tapi karena harus bayarin kamu, jadi jalannya ke warung sebelah rumah aja deh. :(

Tradisi membayari wanita adalah kondisi jadul yang terjadi karena pada masa itu wanita tidak punya pendidikan, tidak punya keahlian, yang menyebabkan wanita tidak punya pekerjaan. Semua uang wanita sebelum menikah adalah uang jajan dari ayahnya. Pada masa itu, hanya pria yang memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan.

Ladies, kita ini kan perempuan yang maju, berpendidikan, berpenghasilan, dan mampu menyayangi diri sendiri. Kita bukanlah wanita jadul yang tidak bisa apa-apa sampe jajan pun perlu dibayarin orang lain. Yuk mulai benerin mindset kita. Kalo mau modern, ya modern. Kalo mau jadul, ya jadul. Pasanganmu itu bukan mesin ATM, ia hanya seorang lelaki yang duitnya pun perlu dicari, sama seperti duitmu. Maka, tempatkan dirimu setara dengannya. SETARA artinya tidak lebih rendah, tapi juga tidak lebih tinggi. Berhentilah merasa bahwa “selalu dibayarin” itu artinya kamu mahal, mulailah jadi cewek mahal yang sesungguhnya. Karena sesungguhnya, sebaliknya, jika cintamu bisa dibeli dengan uang dan traktiran, bukankah itu artinya kamu murahan?

Sebagai wanita, di dalam percintaan kita memiliki keuntungan yang jauh luar biasa dibanding pria. Kita bisa belajar cinta tanpa merasa gengsi, kita lebih sering memegang posisi memilih, kita lebih sering punya bargain power untuk menentukan apakah hubungan ini berlanjut atau nggak, dan segunung keuntungan lainnya. Gunakanlah semua keuntungan itu dengan mengetahui prinsip yang benar tentang realita cinta, bukan sekadar cerita novel, sinetron ataupun film romantis. Karena kamu hidup di dunia nyata dengan orang-orang nyata yang tidak disuruh sutradara.

Nah, kalau kamu, selama ini sudah salah mengira apa aja tentang cinta. Tulis di kolom komentar yuk :)

Share the knowledge!