Sangat wajar sekali apabila ada seseorang atau sesuatu menyakiti Anda, reaksi otomatis yang keluar dari diri kita adalah perasaan marah dan keinginan untuk membalas.
Bayangkan saat kaki Anda terantuk meja dan Anda merasakan nyeri yang luar biasa. Apakah reaksi Anda adalah mengumpat dan menendang meja tersebut dengan penuh kemarahan? Tindakan menendang meja ketika kaki Anda terantuk adalah perbuatan bodoh yang tidak masuk akal. Karena bukan saja meja tersebut bisa rusak karena Anda tendang, tapi kaki Anda pun dapat terluka dan menjadi lebih sakit lagi.
Menendang meja yang “menyakiti Anda” jelas tidak akan menyembuhkan kaki Anda. Nah, sama halnya dengan putus cinta. Balas dendam pada mantan kekasih yang telah menyakiti Anda sama sekali tidak akan menyembuhkan Anda dan malah akan membuat Anda semakin sakit…
Ketika Anda putus cinta dan patah hati, Anda mengalami perasaan kerugian emosional. Istilahnya, Anda mengalami defisit emosi. Itu sebabnya Anda merasa malas untuk melakukan apapun juga, dan sama sekali tidak tertarik untuk berhubungan dengan siapapun juga. Emosi Anda telah terkuras habis.
Memikirkan balas dendam, atau bahkan sampai benar-benar melakukan balas dendam dengan berbagai cara, seperti membuatnya cemburu, mengadukannya pada orang tuanya, dsb, jelas membutuhkan modal emosi yang sangat besar. Setelah Anda mengalami defisit dan kerugian, apakah Anda yakin masih ingin terus menghambur-hamburkan emosi Anda? Emosi Anda SUDAH PASTI akan mengalami kerugian yang lebih besar.
Ketika Anda memikirkan untuk membalas dendam, itu berarti Anda sedang memikirkan dia. Itu artinya Anda tidak bisa melupakannya. Berarti dia memiliki kendali penuh atas diri Anda. Itu tanda bahwa fokus hidup Anda adalah dirinya. Itu juga adalah tanda bahwa Anda tidak bisa menerima kenyataan. Padahal Anda tahu bahwa untuk melupakannya dan menyembuhkan diri Anda, untuk bangkit berdiri dan meraih kebahagiaan kembali, hal pertama yang harus dilakukan adalah MENERIMA KENYATAAN.
Hanya ada satu cara untuk balas dendam pada mantan Anda: fokuskan sisa emosi dan energi untuk diri Anda sendiri. Perbaiki dan tingkatkan penampilan Anda, makan yang baik dan olahraga yang teratur, bila perlu Anda dapat pergi ke gym dan membentuk tubuh Anda menjadi lebih seksi. Lakukan segala hal yang dapat membuat Anda bahagia.
Apabila suatu saat mantan kekasih Anda bertemu dan melihat Anda, maka ia akan tercengang dan kaget melihat Anda yang jauh lebih menarik dibanding sebelumnya. Ia akan melihat dan sadar betapa bahagianya hidup Anda tanpa dirinya. Ia akan melihat bahwa tanpa dirinya, Anda malah jadi lebih baik! Itu akan menggoyangkan emosi dan psikologisnya. Dia mungkin akan merasa menyesal telah meninggalkan seseorang yang hebat seperti Anda dan dia jelas akan berpikir: Apakah kehilangan dirinya sama sekali tidak berpengaruh apa-apa pada Anda? Apakah itu berarti Anda tidak pernah benar-benar mencintainya?
Percaya saya, Anda akan merasa sangat puas ketika saat itu tiba. Dan jika mantan Anda ternyata tak terlihat menyesal, Anda tidak rugi apa-apa karena Anda sudah menjadi orang yang lebih baik, tanpa bantuan dirinya sedikit pun! Anda sudah membuktikan bahwa Anda tidak perlu siapa-siapa untuk jadi lebih baik!
Living a happy life is the best revenge!
Tapi ingat, lakukan semua itu hanya untuk diri Anda sendiri. Apabila Anda melakukan itu dengan motivasi balas dendam maka semuanya akan menjadi sia-sia saja karena itu sama saja Anda masih belum bisa melupakannya. Dan itu berarti Anda harus kembali lagi membaca artikel ini dari paragraf pertama!
Selamat balas dendam!