Berapakah Usia Tepat untuk Menikah?

Home Articles Berapakah Usia Tepat untuk Menikah?
Share the knowledge!

Kedewasaan seseorang memang tak bisa dilihat dari segi umur. Hal tersebut juga sepertinya tak bisa dilihat dari kesiapan seseorang dalam menikah. Kita pasti sering melihat wanita atau pria yang masih berumur muda memutuskan untuk berumah tangga. Tapi tak sedikit juga mereka yang sudah dewasa dari segi umur belum juga menikah. Maka tak ayal banyak yang bertanya berapakah usia tepat untuk menikah  walaupun kesiapan menikah belum tentu dilihat dari umur. 

Jika dilihat dari Undang-undang Perkawinan tahun 1974, usia minimum seorang perempuan untuk menikah adalah 16 tahun. Sedangkan untuk pria, 18 tahun. Namun menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), akan lebih siap jika seorang wanita menikah di atas usia 20 tahun. Hal itu berdasarkan kesehatan reproduksi wanita di mana untuk menjadi seorang ibu lebih baik mulai usai 20 tahun, sedangkan pria usia 25 tahun.
Menurut penelitian The National Center for Health Statistics, pernikahan yang dilakukan di usia cukup muda, antara 12 hingga 21 tahun, tiga kali lebih banyak berakhir dengan perceraian dibandingkan dengan pernikahan pada usia yang lebih matang. Data di tahun 2002 tersebut memaparkan, 59% pernikahan wanita di bawah 18 tahun berakhir dengan perceraian dalam waktu 15 tahun menikah dibandingkan dengan 36% dari mereka yang menikah di usia lebih dari 20.

Dalam penelitian lainnya, dari 1.000 pria yang diteliti (berusia 25 – 34) ditemukan bahwa 81% di antaranya percaya bahwa waktu yang tepat untuk melepas lajang sekitar umur 25 sampai 27 tahun. Sedangkan untuk wanita, dari data statistik di Amerika Serikat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa wanita rata-rata menikah pada usia 25. Pada usia tersebut kebanyakan wanita telah menyelesaikan pendidikannya, memiliki karir mapan dan bisa hidup terpisah dari orang tua.

Meskipun dalam penelitian tersebut sudah diungkapkan masalah usia, sepertinya pernikahan bukan hanya didasari masalah itu saja. Masih banyak pertimbangan seperti kesiapan kamu dan si dia. Jangan hanya karena desakan keluarga, kamu malah menikah di saat merasa belum siap. Nggak mau kan berujung penyesalan?

Share the knowledge!