3 Alasan Kenapa Mantan Anda BUKANLAH Yang Terbaik

Home Articles 3 Alasan Kenapa Mantan Anda BUKANLAH Yang Terbaik
Share the knowledge!

Baru-baru ini saya bertanya pada teman saya yang susah move on, “Kenapa sih lo nggak move on aja?”
Dia terdiam sebentar, berpikir sana sini, kemudian menjawab, “Soalnya, dia yang paling ngerti gue.”
“Tau darimana dia yang paling ngerti lo?”
Feeling aja.”
“Memangnya setelah dia, lo udah pernah jadian/deketin siapa aja?”
“Nggak ada.”

Jeng jeng. Inilah masalah utamanya, guys. Nggak hanya buat pria, tetapi juga wanita: Anda susah move on karena Anda merasa/pikir si mantan adalah yang paling baik di dunia.

Nggak peduli dia itu mantan pacar atau gebetan, banyak orang sering kali dengan seenaknya menobatkannya sebagai ‘orang yang terbaik di dunia’, atau ‘orang yang paling mengerti gue sedunia’ atau ‘orang yang paling masuk kriteria gue sedunia’. Padahal, Anda sudah dicuekin, dijahatin, disuruh-suruh, jadi supir, atau diputusin, tapi dalam otak kalian dia masih yang terbaik di dunia. Karena itu, saya ajak Anda untuk menyingkirkan perasaan Anda dan menggunakan logika Anda.

Logika 1: Mana bisa dibilang paling baik, jika orang baik yang kamu kenal hanya dia

Sudah pernah keliling dunia pun, saya berani jamin, Anda belum pernah dekat dengan lawan jenis di seluruh dunia ini. Jangankan di seluruh dunia, orang-orang di kantor atau kelas Anda saja, pasti belum pernah Anda dekati semuanya ‘kan? Jadi tahu dari mana dia yang paling baik?

Itu seperti mendapat ranking di sebuah kelas yang isinya hanya beberapa orang, lalu merasa paling pintar sedunia.

“Dia wanita terbaik yang aku kenal.”
“Emangnya kamu kenal berapa wanita?”
“Empat… Mama, adek, nenek, dan dia.”

Logika 2: Anda terlalu banyak nonton film

Kenyataannya adalah: film-film roman picisan, akun-akun di twitter, quotes di path menggembar-gemborkan kerennya galau; apalagi galau patah hati. Misalnya:

“That’s the worst way to miss somebody. When they’re right beside you and you miss them anyway.”

Kemudian Anda retweet.

Galau itu hanya keren jika Anda mennyulap kegalauan tersebut menjadi sumber uang. Kutipan-kutipan seperti di atas hanya keren karena mereka menghasilkan uang dari apa yang mereka tulis dan ciptakan dari kegalauan itu. Selebihnya, jika Anda galau, kemudian berlarut-larut, nggak bisa move on, itu nggak keren. Sama sekali.

Logika 3: Setia adalah istilah dalam hubungan, bukan dalam PDKT apalagi putus cinta

Ayah saya pernah berkata mengenai perselingkuhan, “Yang lebih baik pasti ada. Yang cocok ngobrol, mengerti kamu, pasti selalu ada yang baru. Makanya, itu tergantung dari seberapa kamu menghargai pasangan.”

Setia adalah istilah yang berlaku saat dia adalah pasangan Anda. Maka itu, adalah hal yang sangat konyol untuk “bersikap setia” pada orang yang sudah memutuskan Anda tanpa alasan yang jelas, atau menghilang begitu saja, atau tidak menghiraukan Anda.

Ingat kata ayah saya: yang lebih baik akan ada lagi, yang cocok ngobrol dan sepertian dia pasti ada lagi. Sebelum menikah, buka mata lebar-lebar. Setelah menikah, tutup mata rapat-rapat.

So, bagi yang baru patah hati, diputusin pacar, ditinggal gebetan, be excited, guys. Semangat dong. Kalian pasti akan bertemu banyak orang baru: yang seru, cantik, ganteng, pengertian, keren, yang sesuai kriteria Anda – bahkan lebih baik. Permasalahannya adalah: Apakah Anda berlarut-larut dalam pemikiran dia yang terbaik atau mau memilih untuk excited karena perjalanan Anda masih menyimpan banyak hal-hal luar biasa di depan?

Anda sudah menutup mata demi mantan Anda, sekarang adalah saatnya membuka mata lebar-lebar untuk yang baru.

Share the knowledge!