Pacaran Agar Dicintai atau Pacaran Agar Mencintai?

Home Articles Pacaran Agar Dicintai atau Pacaran Agar Mencintai?
Share the knowledge!

Tanya ke diri sendiri yuk. Apa alasannya pengen pacaran? Apakah pengen dicintai atau pengen mencintai? Mencintai dan dicintai adalah dua hal yang berbeda, sama seperti memberi dan diberi. Sehingga bila kamu masuk dalam hubungan pacaran karena ingin dicintai, hasilnya akan beda dengan bila kamu masuk ke dalam hubungan pacaran karena ingin mencintai.

Buat yang belum ngerti juga, baca pelan pelan dan resapi penjelasan ini ya:

Pernah nggak sih kita ngasih hutang ke orang lain? Sewaktu-waktu kita butuh uang, orang itu belum ngebalikin hutangnya ke kita. Padahal kita juga udah keburu butuh buat bayar ini-itu. Gimana perasaan kita? Gelisah? Kesel? Nggak tenang? Ngerasa berhak untuk merintah-merintah dia?

Sekarang bayangin kita ada dalam suatu relationship, entah itu pacaran atau merit. Kalau kita nyari pacar karena merasa kekurangan cinta, lalu menuntut pasangan untuk mencintai kita, kejadiannya bakal mirip sama di atas. Kita bakal bikin banyak aturan ke dia karena merasa berhak mengatur dia. Dia lagi lembur kita telponin terus karena curiga dia selingkuh. Dia lupa kasih hadiah ultah, kita marahin. Seakan-akan pasangan kita punya hutang cinta sama kita. Kalau dia punya uang, cinta, waktu, perhatian, semuanya harus dikasih ke kita. Harus bayar. Bedanya, ini cuma delusi kita sendiri.

Karena pasangan nggak berhutang apapun sama kamu.

Esensi cinta itu memberi. Semua orang tahu pacaran itu soal berbagi kebahagiaan, tapi banyak orang malah sibuk meminta. Memberi dengan tulus itu enak banget loh, bikin ketagihan juga. Apalagi ngeliat ekspresi pasangan saat kita memberi ke dia. Hmm. Kalau dia pasangan yang cerdas, dia pasti pengen ngerasain hal yang sama sehingga dia akan ikut memberi sesuai dengan kemampuan maksimal dia mencintai. Itulah relationship, kamu memberi, dia memberi. Bukan dia memberi karena kamu sibuk meminta padahal kamu nggak memberi apa-apa selain masalah dan tuntutan.

Ini satu prinsip: Kita nggak bisa jadi bahagia dengan meminta seseorang mencintai kita. Itu seperti meletakkan kewajiban diri kamu sendiri ke pundak orang lain. Lalu protes saat kamu nggak mendapatkannya.

Biasanya orang yang menuntut orang lain untuk mencintainya adalah orang yang tidak mampu mencintai dirinya sendiri. Sama seperti orang yang tidak mampu mencari uang untuk dirinya sendiri, maka dia meminta uang dari orang lain. Nah orang yang tidak mampu mencukupi rasa cinta terhadap dirinya sendiri, mengemis dari orang lain.

Kalo kamu nggak mau jadi pengemis cinta, maka cukupkan cinta terhadap dirimu sendiri. Mana bisa memberi kalo kamu aja kekurangan? =]

Share the knowledge!