Apakah Mencium Anjing Tidak Baik untuk Kesehatan?

Home Articles Apakah Mencium Anjing Tidak Baik untuk Kesehatan?
Share the knowledge!

Hewan peliharaan sangatlah menyenangkan untuk dimiliki, khususnya anjing. Mereka menjadi favorit sebagian besar orang. Dalam artikel ini, kita pun dapat melihat pengaruh hewan pelliharaan terhadap hubungan asmara manusia. Lalu, apa lagi yang bisa mereka pengaruhi pada kita ya?

Mungkin anjing peliharaan kita suka mengendus banyak hal sehingga membuat hidungnya menjadi tempat yang penuh kuman. Tetapi mencium anjing peliharaanmu ternyata dapat menjadi hal baik untuk kesehatanmu.

Para peneliti di University Arizona (UA) percaya kalau mikroba-mikroba yang terdapat dalam usus anjing dapat memiliki efek probiotik pada tubuh manusia-mendorong pertumbuhan banyak mikroorganisme yang baik. Dan para ahli ini merekruit banyak partisipan dengan harapan dapat membuktikan hipotesis mereka.

“Kita sudah berevolusi bersama anjing selama ribuan tahun, namun nggak ada satu pun yang mengerti apa arti dari hubungan manusia-anjing ini yang membuat kita merasa nyaman di sekitar anjing,” ujar Kim Kelly, seorang mahasiswa doktoral anthropologi dan salah satu investigator utama dalam penelitian ini.

boy kissing his dog

“Apakah ini hanya karena berbulu halus dan kita ingin memeliharanya, atau apakah ada sesuatu hal menarik lainnya? Pertanyaan sebenarnya adalah: apakah hubungan antara anjing dan manusia memiliki sebuah ketertarikan? Kami percaya hal itu ada.”

Penelitian sedang dilakukan di bawah Human-Animal Interaction Research Initiative yang baru di universitas itu, yang bertujuan untuk membawa para peneliti dari berbagai jurusan bersama, untuk menyelidiki manfaat mutual dari hubungan manusia-anjing ini.

Kelly akan bekerja sama dengan kolaborator dari Departemen Psikiatri UA, the UA Norton School of Family and Consumer Sciences, the UA School of Animal and Comparative Biodemical Scineces, dan University of California, San Diego, untuk menyelidiki apakah tinggal bersama teman berbulu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada orang dewasa.

“Pada dasarnya, kami ingin menemukan, apakah anjing dapat bertindak sebagai yogurt yang memiliki efek probiotik?” ujar Kelly.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kalau pemilik anjing cenderung lebih bahagia dan lebih sehat-tapi ada sedikit kesalahpasahaman untuk alasan dibalik studi ini. Sementara penelitian lain menunjukkan kalau anjing dan pemiliknya saling berbagi banyak bakteri pencernaan yang sama setiap waktu.

“Kami pikir para anjing dapat bekerja sebagai probiotik untuk menambah kesehatan bakteria yang tinggal di pencernaan kita. Bakteria, atau ‘microbiota’ secara meningkat diakui memegang peranan penting pada kesehatan mental dan fisik, khususnya saat kita bertambah tua,” ujar Dr. Charles Raison, kepala investigator untuk studi dan profesor psikiatri UA di College of Meidicine.

Dog-kiss

“Kami tahu nggak semua bakteria itu baik. Kita dapat sakit dari bakteri jahat, dan obat-obatan modern telah melakukan pekerjaan yang hebat untuk melindungi kita dari berbagai macam penyakit yang terbentuk dari baktera-balteria ini,” jelas Raison.

“Tetapi sayangnya, dengan mengeliminasi bakteri jahat, kita pun mengeliminasi bakter baik.”

Partisipan dalam penelitian ini akan dipasangkan dengan anjin dari himane society dan tinggal bersama hewan di rumah mereka selama tiga bulan. Di awal peneltian, para peneliti akan mengevaluasi bakteri pencernaan partisipan, diet, level aktivitas fisik, dan fungsi imun namun nggak secara invasif. Bakteri pencernaan para anjing dan level aktivitas fisik juga akan diukur nggak secara invasif.

Uji coba ini akan diulang setelah satu, dua, dan tiga bulan untuk mencari tahu apakah ada dampak positif pada microflora pencernaan dalam tubuh manusia dan anjing.

Para peneliti pun akan mencari bukti dari berbagai perubahan dari kesehatan dan emosional para partisipan dan anjing mereka.

Para partisipan akan berumur lebih dari 50 tahum dan nggak akan hidup dengan anjing selama kurang lebih enam bulan.

Bagaimana hasil penelitian ini ya? Kita tunggu saja kabar baik dari para peneliti.

Share the knowledge!