Memiliki pasangan hebat yang kepribadiannya berkualitas, prestasinya segudang atau pergaulannya luas bisa menjadi kebanggaan tersendiri buatmu. Artinya, kamu sama berkualitasnya seperti pasangan untuk bersanding dengannya. Namun, entah bagaimana, kamu tiba-tiba mulai merasa cemburu pada pasangan.
Karena kepribadiannya yang berkualitas, dia disukai hampir semua orang. Prestasinya yang segudang kadang membuatmu minder akan prestasimu sendiri. Kamu juga mulai benci teman-temannya (terutama teman-temannya yang lawan jenis!) karena mereka terlalu lengket dengan pasanganmu. Akhirnya, kamu pun memarahi pasangan, menuntut dia untuk berhenti bergaul, menghambat kesuksesannya demi menenangkan kecemburuanmu.
Kamu tidak bermaksud cemburu! But you can’t help it! Sepertinya cemburu akan keberhasilan atau pergaulan pasangan sudah menjadi hal lumrah dalam hubungan atau relationship. Namun, menurut DVD “Confident and Worry-free Relationship“, cemburu adalah sikap yang menunjukkan keminderan kamu. Kenapa kamu bisa lebih mudah minder saat sudah berpasangan ketimbang saat kamu masih single? Itu karena kamu lupa mensyukuri beberapa hal berikut ini saat masuk dalam relationship bersama pasangan.
1. Kamu Lupa Mensyukuri dan Fokus Dengan Kesuksesanmu Sendiri
via Stocksnap
Karena terlalu sering membandingkan kesuksesan pasangan, kamu jadi lupa meneruskan kesuksesanmu sendiri. Padahal hati kecilmu sudah tahu betul bahwa membanding-bandingkan adalah sumber kecemburuan yang menghambat kesuksesanmu. Setiap orang memiliki bakat dan caranya masing-masing untuk mengasahnya. Jangan sampai karena kamu terus-menerus iri pada pasangan sampai menyuruh dia berhenti dari karir atau usahanya.
2. Kamu Lupa Mensyukuri Kualitas Diri yang Sudah Kamu Miliki Karena Terlalu Sibuk Mencemburui Pasangan
via Pexels
Kalau kamu sibuk meningkatkan kualitas diri, pikiran, dan penampilan, kamu tidak akan dipusingkan dengan insecurity. Ketika kamu cemburu dengan teman-teman pasangan yang kelihatannya lebih keren, sebenarnya kamu lupa untuk mengasah diri kamu untuk tetap keren dan percaya diri. Ketika kamu mengekang pasangan karena dia terlalu bebas mengekspresikan diri, itu karena kamu lupa menyayangi diri sendiri.
3. Kamu Lupa Mensyukuri Hubungan yang Sudah Kamu Miliki Bersama Pasangan
via Pexels
Kalau kamu mudah iri dengan pasangan-pasangan lain yang kelihatannya sangat bahagia di media sosial, sampai menuntut pasangan berlebihan agar bisa menjadi seperti mereka, tandanya kamu sudah tidak bersyukur. Karena apa pun yang diperlihatkan semua orang di media sosial pasti selalu yang bagus ketimbang yang jelek. Kamu tidak pernah tahu masalah apa yang menimpa pasangan-pasangan yang menjadi relationship goals kamu. Mungkin saja mereka mengalami masalah yang lebih berat, tetapi mereka menutupinya dengan kebahagiaan di media sosial.
4. Kamu Lupa Berterimakasih dan Memberi Apresiasi Untuk Pasangan
via Stocksnap
Berterimakasih, memberi dukungan, memuji, dan bersyukur adalah bala untuk cemburu dan insecure. Kapan terakhir kali kamu melakukan semua itu pada pasangan? Cegah kecemburuan muncul dengan mempraktikkan terima kasih dan pujian setiap harinya. Berterimakasihlah pada pasangan setiap kali dia meluangkan waktunya untukmu, pujilah dia setiap kali dia meraih kesuksesan, berilah dia dukungan saat dia sedang berjuang.
5. Kamu Lupa Bersikap Realistis Karena Menurutmu Orang Lain Lebih Sempurna Daripada Kamu
via Pexels
Orang yang sering cemburu biasanya tidak sadar semua orang pastilah menemui hambatan, mengalami masalah, dan memiliki kekurangan. Kamu memandang teman-teman pasangan sebagai orang-orang sempurna sedangkan kamu bukanlah apa-apa, sehingga kamu minder lalu cemburu. Ayolah, kamu pasti tahu kamu memiliki kelebihan yang tidak mereka miliki, kenapa kamu tidak fokus pada kelebihanmu saja? Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kesuksesan orang lain yang kamu lihat hanyalah permukaannya saja!
Cemburu memang tidak bisa dihindari siapa saja, tetapi bisa kamu atasi dengan sehat, kok. Dekati pasangan, komunikasikan kecemburuanmu, lalu mintalah saran dari pasangan untuk solusinya. Ikutilah konsultasi dengan relationship coach atau menonton DVD “Confident and Worry-free Relationship” untuk bantuan dan support, ya!