Berapa pun Usiamu, Kamu Tidak Akan Bisa Jadi Pasangan Dewasa Kalau Masih Sering Melakukan Ini

Home Articles Berapa pun Usiamu, Kamu Tidak Akan Bisa Jadi Pasangan Dewasa Kalau Masih Sering Melakukan Ini
Share the knowledge!

Sedihnya, kebanyakan orang yang mentalnya bocah mengaku-ngaku diri mereka dewasa, bahkan lebih dewasa daripada orang-orang di sekitarnya. Menjaga kedewasaan diri dapat dibilang sulit karena selalu ada saja situasi sulit yang menggoda kita untuk bertindak gegabah dan kekanakan.

Akan tetapi, tanda-tanda kedewasaan diri bukanlah kamu selalu melakukan segalanya dengan dewasa dan benar, melainkan berani mengevaluasi diri dan mengakui kesalahanmu. Orang bermental bocah tidak akan mampu melakukan hal tersebut. Itulah sebabnya, kamu perlu mengecek diri kamu apakah kamu sudah sedewasa yang kamu pikir dengan mengecek ciri-ciri orang yang ngakunya dewasa, tetapi masih kekanakan berikut ini.

1. Mengatasi Konflik Dengan Cara Agresif

angry-man-274175via Pixabay

Dia menganggap kebaikan seseorang sebagai kelemahan. Jika dia memiliki pasangan, dia menindas pasangannya untuk merasa lebih superior dengan bersikap kasar, mengejek, menuntut, dan pasif-agresif saat masalah terjadi. Dia berpikiran sempit karena malas memahami perasaan dan sudut pandang orang lain.

2. Reaksinya Selalu Negatif Saat Ada Orang Lain yang Tidak Setuju Dengannya

ice-skating-235543via Pixabay

Jika orang-orang di sekitarnya memuji dirinya, dia akan senang. Akan tetapi, jika ada satu orang saja yang opininya berlawanan atau memberikan sedikit kritik padanya, dia tidak bisa menghadapinya dengan sehat. Dia berbalik mengejekmu, menganggap kamu bodoh dan salah ketimbang menyadari bahwa setiap pendapat orang lain berbeda-beda dengannya.

3. Malas Keluar Dari Zona Nyaman, dan Membenci Orang yang Berusaha Melakukannya

pexels-photo-220452via Pexels

Agar tidak kehilangan kendali, dia tidak pernah mau keluar dari lingkungannya yang itu-itu saja, sehingga dia tidak punya kesempatan untuk berkembang. Begitu ada orang lain yang mencoba keluar dari zona nyamannya, dia membenci dan langsung memusuhi orang itu.

4. Menyalahkan Orang Lain Atas Kesalahannya Sendiri

pexels-photo-273171via Pexels

Kamu tahu pasanganmu ternyata masih bocah kalau dia malah menyalahkanmu atas kesalahannya sendiri. Dia menempatkan dirinya sebagai korban, mengucilkanmu agar kamu merasa bersalah, lalu memanfaatkan kelemahan kamu untuk keuntungannya sendiri. Selain itu, dia juga akan merendahkan kamu dengan alasan untuk kebaikanmu sendiri.

5. Lupa Mensyukuri Kelebihannya, dan Mendambakan Apa yang Tidak Dia Miliki

pexels-photo-27411via Pexels

Karena dia terlalu insecure dan kekanakan, dia sangat haus akan validasi orang lain. Ketika dia melihat orang lain yang kelihatannya lebih baik daripada dia, egonya merasa terancam. Dia bisa melakukan segala cara untuk menjatuhkan orang tersebut agar dia terlihat paling baik dan sempurna.

6. Tidak Pernah Bertanggungjawab Dalam Hidupnya

Startup Stock Photosvia Pexels

Baik di tempat kerjanya atau pun hubungan yang dia jalani, dia tidak pernah mau disalahkan. Dia malas menghadapi kenyataan untuk mengakui kesalahan dan kekurangannya. Dia akan selalu mencari alasan untuk menyalahkan situasi dan orang lain sebagai gantinya.

7. Semua Masalah Selalu Dianggap Personal Olehnya

pexels-photovia Pexels

Karena egonya terlalu lemah, dia sangat mudah tersinggung. Dia menganggap semua orang ingin mencari masalah dengannya. Dia tidak sadar bahwa tidak semua masalah di sekitarnya melibatkan dirinya. Dia bersikap seperti ini agar merasa dianggap penting dan diperhatikan oleh semua orang.

8. Sering Melanggar Batasan Diri Orang Lain

pexels-photo-107868via Pexels

Orang dewasa mampu mengenali dan menghormati batasan diri orang lain saat diminta. Lain ceritanya dengan orang kekanakan. Dia akan membenci kamu saat kamu mencoba menegaskan batasan dirimu karena dia tidak bisa mendominasi kamu. Semakin secure kamu, semakin keras pula usaha dia untuk menginjak-injak diri kamu.

9. Dia Menganggap Dirinya Spesial di Antara Orang Lain

OLYMPUS DIGITAL CAMERAvia Pexels

Dia sangat senang dianggap spesial oleh orang lain untuk menutupi insecuritynya. Dia merasa berhak diperlakukan istimewa karena penampilan, bakat, keistimewaan, atau pun kepribadiannya. Jadi, ketika kamu mengingatkan insecuritynya, dia merasa tersingkir dan terancam.

Share the knowledge!