Bicara terlalu cepat merupakan salah satu masalah yang terkesan sepele, tetapi kenyataannya jauh lebih berbahaya ketimbang masalah bau mulut. Kalau kamu merasa tidak ada ada orang lain yang tertarik mengajak kamu berbicara karena mulut kamu bau, solusinya gampang: tinggal menggosok gigi atau pergi ke klinik gigi terdekat.
Masalah pun beres.
Namun, kalau tidak ada yang mau berbicara dengan kamu karena bicara kamu yang terlalu cepat, maka kamu perlu melatih cara bicara selama berhari-hari dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Anggukan kepala kalau kamu merasa menjadi anak bawang ketika teman-teman kamu asyik mengobrol satu sama lain dan tidak ada yang mau mengajak kamu berbicara. Ya, saya pun pernah dijauhi karena cara bicara saya yang cepat sehingga teman-teman saya cuma bisa mengangguk-anggukan kepala seakan-akan mengerti, padahal mereka tidak menangkap apa yang saya bicarakan. Ini jelas menjadi cambukan bagi saya untuk berubah.
Saya yakin seorang James Bond atau Bruce Wayne tidak akan mampu memikat wanita kalau cara bicara mereka terlalu cepat. Begitu pula dengan tokoh-tokoh penting di dunia nyata. Hampir sebagian besar cara bicara mereka selalu tenang, tidak terburu-buru, tegas, dan intonasinya mudah dipahami. Apakah ada presiden yang berpidato dengan terburu-buru? Tentu tidak. Presiden mana yang ngomongnya cepat? Kalaupun ada, barangkali itu hanya aktor komedian yang dimirip-miripin dengan presiden.
Sebelum berlatih memperlambat laju ucapan kamu, patut diingat bahwa kamu harus belajar menenangkan diri terlebih dahulu. 99% penyebab bicara terlalu cepat adalah dikarenakan rasa gugup dan tidak percaya diri tampil di depan lawan bicara. Itu jelas membuat kamu tidak tenang, sehingga membuat kamu terburu-buru ketika berbicara.
Ada baiknya kamu mengetahui terlebih dulu apa yang menyebabkan kamu gugup ketika berbicara. Mungkin kamu gugup dengan lawan bicara yang merupakan seorang wanita super cantik dan seksi? Mungkin kamu gugup karena tidak percaya diri dengan wajah kamu yang tidak setampan pria lain? Atau jangan-jangan kamu adalah orang yang (sok) sibuk sehingga kamu selalu terburu-buru mengakhiri obrolan? Apa pun masalahnya, kenali dulu masalah tersebut sebelum kamu mengikuti latihan ini lebih lanjut.
Kalau kamu sudah bisa mengatasi kegugupan dan rasa tidak percaya diri yang menjalar di setiap urat saraf kamu, segera ambil ponsel atau alat apa pun yang memiliki fasilitas merekam suara. Sudah? Nah, silakan berbicara apa saja selama lima menit sambil merekam suara kamu. Namun, dengan catatan kamu harus melakukan ini sendirian tanpa lawan bicara!
Setelah merekam suara selama lima menit, coba dengarkan baik-baik hasil rekaman tersebut. Apabila kamu merasa muak dengan suara kamu sendiri karena terdengar belepotan atau kamu masih terdengar bicara terlalu cepat, ulangi lagi proses tersebut dari awal, tetapi kali ini cobalah untuk lebih pelan dan santai. Atur napas dan usahakan berbicara sesuai dengan tarikan dan hembusan napas kamu. Rasakan bedanya.
Bila sudah mengulang untuk yang kedua kalinya, dengarkan kembali hasil rekaman tersebut. Apakah kamu ada kecenderungan berbicara cepat di kalimat tertentu? Bila sudah menemukan letak kesalahannya dimana, ulangi ucapan kalimat tersebut dengan lebih pelan sampai kamu bisa mengucapkannya dengan jelas.
Ulangi lagi proses tersebut setidaknya sampai lima atau sepuluh kali. Untuk hasil terbaik, berlatihlah di depan cermin agar bisa mengamati setiap ekspresi wajah dan gerak bibir kamu.
Kamu dinilai berhasil apabila kamu sudah memahami sepenuhnya setiap kata yang kamu ucapkan. Ingat, tenangkan diri kamu terlebih dahulu sebelum memulai latihan.
Tetap semangat berlatih!