Ada sebuah film yang sangat mewakili topik persaingan antar pria untuk artikel ini. Dalam film yang berjudul A Beautiful Mind, ada sebuah adegan di mana sang tokoh utama bersama tiga teman prianya bertemu dengan sekelompok wanita di bar.
Sementara tiga pria ini berdiskusi siapa di antara mereka yang paling pantas untuk mendapatkan wanita yang paling cantik di dalam kelompok, sang tokoh utama mengajukan ide yang didasarkan pada rumus matematis peluang. Bila empat pria ini memperebutkan satu wanita yang paling cantik, hanya satu pria yang akan pulang bahagia bersama wanita. Namun bila masing-masing pria memilih wanita yang berbeda-beda di dalam kelompok wanita tersebut dan mengabaikan wanita yang paling cantik, maka semua pria dalam kelompok ini akan pulang dengan bahagia bersama wanitanya masing-masing. Luar biasa.
Saya menyarankan Anda untuk menonton film luar biasa yang terinspirasi dari kisah nyata ini.
Semua dapet, semua senang
Sejak jaman prasejarah, pria dituntut untuk bersaing dengan yang lainnya untuk memperebutkan porsi makanan, posisi dalam suku dan hak untuk memilih wanita yang paling cantik. Tidak jarang persaingan ini berlangsung dengan taruhan nyawa. Namun di masa modern seperti ini, ada banyak sekali hal yang berubah di dalam masyarakat, termasuk pentingnya persaingan ketat sesama lelaki.
Di masa modern seperti ini, yang menjadi kunci survival lelaki bukan lagi persaingan (competition) melainkan kerjasama (cooperation) seperti yang diilustrasikan dalam cerita singkat di paragraf atas. Di masa modern seperti saat ini, Anda dan teman-teman Anda akan lebih berpeluang mendapatkan pasangan bila kalian bekerja sama, bukan bersaing apalagi saling menjatuhkan (padahal ada di dalam satu kelompok).
Salah satu kata kunci kenapa kerja sama antar pria itu justru menguntungkan adalah sinergi. Sinergi bisa dijelaskan dengan penjelasan singkat berikut: ada dua keledai yang masing-masing bisa menarik beban 100kg. Bila dua keledai ini digabung dan bekerja sama, mereka bisa menarik beban hingga 250kg.
Persepsi penilaian wanita terhadap masing-masing anggota dari lima pria keren yang berjalan bersama, akan lebih tinggi dibanding bila para lelaki keren tersebut berjalan sendiri-sendiri. Ini namanya Boyband Effect. Inilah yang menjelaskan kenapa personil boyband yang paling jelek pun tetap punya porsi fansnya sendiri. Wanita sangat menilai lelaki berdasarkan lingkaran orang-orang yang mengelilinginya. Bila lingkarannya keren, maka pria tersebut akan dicap keren. Bila lingkarannya jomblo, kuper, nerd atau geek, maka lelaki tersebut akan dicap serupa.
Coba bandingkan dengan lingkaran Anda, apa cap yang dilihat wanita dari lingkaran Anda?
Sekarang, panggil sahabat Anda. Bagikan mereka artikel ini, baca bersama, diskusikan lalu buatlah kesepakatan bersama. Ingin tampil keren bersama mereka, atau tampil biasa sendiri-sendiri?