Corona Bukan Penyebab Hubungan Jadi Membosankan

Home Articles Corona Bukan Penyebab Hubungan Jadi Membosankan
Share the knowledge!

Banyak yang mengeluh kalau hubungan jadi membosankan karena tidak bisa ketemuan dan beraktivitas di luar rumah sejak wabah corona. Terlihat benar, tapi wabah corona hanyalah kambing hitam dari masalah yang sebenarnya, yaitu komunikasi Anda dan pasangan yang sudah kacau dari kemarin.

Sebelum wabah corona terjadi, masalah komunikasi itu tertutupi oleh aktivitas kalian di luar rumah. Anda dan pasangan sibuk bekerja dan berkegiatan ke sana-sini sehingga komunikasi hanya terjadi di sela-sela jam istirahat atau di malam hari. Tiba-tiba saja wabah corona menghantam dan membuat aktivitas itu berhenti total atau setidaknya berkurang drastis sehingga Anda dan pasangan mendadak jadi lebih sering berkomunikasi. Nah ini yang membuat cacat-cacat komunikasi yang sebelumnya tertutup-tutupi jadi semakin terbuka jelas.

Komunikasi yang mendadak jadi sering ini membuat kedua pihak menyadari bahwa pasangannya ternyata tidak asyik diajak ngobrol. Mau membahas kejadian-kejadian seru di rumah, eh respon pasangan cuma sepatah dua patah kata saja. Mau membahas film, eh pasangan bilang itu bukan jenis film yang disukainya. Mau bahas video game, eh pasangan bilang dia tidak suka main game. Mau bahas masalah pekerjaan, eh pasangan malah berkhotbah meminta Anda bersyukur masih punya pekerjaan. Mau bahas masalah hubungan, eh pasangan malah menyuruh Anda jangan berdrama.

Baca juga:
Mengapa Orang Malas Ngobrol Dengan Anda?

Kesal ya? Makanya Anda pun jadi malas mengobrol lagi dengan pasangan. Anda balas dia dengan tanggapan-tanggapan yang juga sekadarnya, Anda balas menceramahinya, Anda balas dia dengan bersikap malas-malasan. Imbasnya, hubungan jadi membosankan karena komunikasi kedua pihak sama-sama kering kerontang

Masalah tidak selalu bermula dari kemalasan pasangan dalam menanggapi  Anda, itu bisa juga dari Anda sendiri. Coba cek history chat Anda atau ingat-ingat ucapan Anda saat teleponan dengan pasangan terakhir kali, bagaimana tanggapan-tanggapan Anda setiap kali pasangan memulai topik obrolan? Kalau Anda hanya membalas sekadarnya atau berkhotbah setiap kali dia memulai topik panjang, maka Andalah tersangka utama yang bikin hubungan itu jadi membosankan!

Di titik ini, tentu Anda dan pasangan harus berdiskusi super serius mencari jalan keluar. Itu kalau Anda memang berniat mempertahankan hubungan.

Beberkan ganjalan-ganjalan yang Anda rasakan akhir-akhir ini. Katakan bahwa Anda ingin dia tidak setengah-setengah menanggapi obrolan Anda. Kalau ternyata dia tidak suka dihubungi saat waktu-waktu tertentu, bilang bahwa Anda setuju menghubunginya di waktu yang dia mau. 

Tentu jangan cuma Anda saja yang mendominasi diskusi, pasangan juga harus membeberkan ganjalan-ganjalan versinya sendiri. Barangkali selama ini dia ada kerisauan yang disimpan; entah karena masalah kantor, masalah sama orangtua, atau masalah-masalah lain yang berimbas ke caranya berkomunikasi dengan Anda. Katakan bahwa Anda sangat terbuka mendengar keluhan-keluhannya, bahkan kalau itu menyangkut diri Anda.

Baca juga:
Beda Budaya Bikin Beda Cara Bicara. Jadi Masalahkah?

Kalau diskusi sudah diawali dengan sikap terbuka, maka kalian sudah meminimalisir debat-debat sengit tidak penting. Anda nyaman membeberkan masalah serinci-rincinya, begitu pula dengan pasangan. Tapi ingat, itu hanya terjadi jika Anda dan pasangan benar-benar siap menerima keluhan masing-masing. Jadi kuatkan dulu mental Anda dan minta pasangan untuk juga menguatkan mental sebelum Anda membuang seluruh uneg-uneg tersebut.

Tidak perlu terburu-buru langsung mencari solusi, yang penting Anda dan pasangan sudah sama-sama tahu ganjalan di pikiran masing-masing. Terburu-buru langsung ke solusi bisa membuat diskusi cepat panas karena Anda akan mengotot pakai solusi versi Anda dan begitu pula dengan pasangan. Solusi terbaik bakal muncul nanti ketika kalian sudah terbiasa berdisksusi hangat, bukan saat panas-panasan dan ngotot-ngototan.

Tapi bagaimana kalau pasangan menolak diskusi?

Minta dia untuk menentukan hari yang menurutnya enak untuk berdiskusi. Harinya harus dalam waktu dekat, paling lama seminggu ini. Kalau terlalu lama sampai satu atau beberapa bulan ke depan, kalian malah semakin memendam masalah terlalu lama. Tentu hubungan bukannya membaik, malah semakin pincang dan lama-lama ambruk sendiri. Bukan itu yang Anda harapkan bukan?

Baca juga:
Berapa Lama Emosi Dalam Hubungan?

Menjalin hubungan cinta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Anda bakal menemui masalah-masalah lain yang tidak kalah pelik di masa depan. Komunikasi adalah salah satu faktor penting dalam hubungan karena hubungan cinta memang isinya didominasi oleh saling ngobrol. Kalau tidak percaya, coba saja lihat sekeliling Anda. Apa ada pasangan yang kegiatannya saling diam-diaman setiap hari? Anda pun tidak bakal betah kalau punya pasangan seperti itu.  

Memperbaiki komunikasi dengan pasangan dapat mempermudah Anda menghadapi masalah-masalah lain, termasuk saat Anda merasa hubungan jadi membosankan. Untuk menyelesaikan masalah hubungan, tentu Anda harus membicarakannya dengan pasangan, bukan? Nah bagaimana Anda mau membicarakannya kalau komunikasi dengan pasangan saja masih berantakan?

Di KC STAR, Anda bisa menemukan banyak sekali mindset, tips, dan strategi untuk menyelesaikan masalah hubungan yang luar biasa banyak dan berbeda. Anda tinggal mendaftar KC STAR di bawah dan pilih materi yang sesuai dengan masalah Anda sekarang. Semua materi dijelaskan dalam bentuk video streaming sehingga Anda bisa mengaksesnya kapan pun dan di mana pun selama terhubung dengan internet. Jadi tidak ada alasan untuk tidak belajar bagaimana mengatasi masalah dalam hubungan.

Langsung daftarkan diri Anda lewat LINK ini:

OKE, SAYA MAU BELAJAR MEMPERBAIKI HUBUNGAN CINTA DI KC STAR

Virus corona sudah cukup membahayakan nyawa, jangan sampai ikut membahayakan hubungan cinta Anda. Teruslah belajar, belajar, dan belajar hubungan cinta agar kehidupan cinta Anda dan pasangan jadi lebih berkualitas. 

Share the knowledge!